Garuda Klaim, Pedapatan Operasional Naik 8,1 Persen
Selasa, 27 Februari 2018, 09:26 WIBBisnisnews.id - Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N. Mansury mengatakan kendati mencatat kerugian, sepanjang 2017 perseroan membukukan pendapatan operasi sebesar 4,2 miliar dolar AS atau meningkat 8,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu 3.9 miliar dolar AS.
Kinerja operasional perseroan yang terus menunjukan tren positif tersebut, ungkap Pahala, sejalan dengan komitmen manajemen dalam penerapan strategi "5 Quick Wins" yang dijalankan sejak kuartal 2 – 2017.
Selain itu perseroan juga mencatat tingkat keterisian penumpang (seat load factor) sebesar 74.7 persen dengan tingkat ketepatan waktu (On Time Performance - OTP) sebesar 86.4 persen.
Selain berhasil meningkatkan pertumbuhan positif pada pendapatan operasional perusahaan, menutup tahun 2017 Garuda Indonesia berhasil mempertahankan capaian standarisasi layanan bintang 5 dari Skytrax sejak tahun 2014.
" Ini menjadi bukti komitmen perusahaan untuk terus mengedepankan layanan berkualitas yang berorientasi terhadap Customer Experience ditengah strategi efisiensi yang dijalankan manajemen," jelas Pahala, Senin (26/2/2018) di kantor Garuda Kebun Sirih jakarta Pusat.
Tren pertumbuhan pendapatan operasional tersebut salah satunya ditopang oleh pertumbuhan pendapatan operasional pada lini layanan penerbangan tidak berjadwal yang meningkat sebesar 56.9 persen atau menjadi sebesar 301.5 juta dilar AS.
Sektor pendapatan lainnya (pendapatan di luar bisnis penerbangan & subsidiaries revenue) turut meningkat sebesar 20.9 persen dengan pembukuan pendapatan 473.8 juta dolar AS.(Adhitio)