Gerakan Anti Korupsi, Koruptor Ajukan Pengampunan
Rabu, 06 Desember 2017, 10:14 WIBBisnisnews.id - Sebagian besar dari mereka yang ditahan dalam upaya anti-korupsi di Arab Saudi telah menyetujui penyelesaian dengan pihak berwenang dengan imbalan pengampunan, jaksa agung mengatakan.
Tokoh terkemuka, termasuk pangeran, menteri dan pebisnis, ditahan pada bulan lalu.
Sebuah pernyataan mengatakan bahwa 320 orang telah dipanggil untuk diinterogasi sementara 159 saat ini ditahan.
Mereka yang menolak tuduhan tersebut atau menolak ditahan menghadapi tuntutan.
Nama-nama mereka yang ditahan masih belum diumumkan, namun minggu lalu Pangeran Miteb bin Abdullah, yang pernah dipandang sebagai pesaing takhta, dibebaskan setelah menyetujui sebuah penyelesaian yang dapat diterima dengan pihak berwenang senilai lebih dari 1 miliar dolar.
Sifat dakwaan tetap tidak jelas namun pernyataan jaksa agung mengatakan prosedur yang diterapkan secara internasional telah diikuti. Tahanan telah ditahan di sebuah hotel mewah di ibukota Riyadh.
Pangeran Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman telah menolak analis yang mengatakan bahwa kampanye anti-korupsi adalah pemalsuan kekuasaan.
Pangeran Mohammed yang memimpin komite anti-korupsi dan menjadi menteri pertahanan Saudi, mengatakan kepada New York Times bahwa banyak orang yang ditahan telah berjanji setia kepadanya.
Banyak warga Saudi menyambut baik langkah untuk mengatasi korupsi dengan harapan bahwa beberapa kekayaan minyak negara mereka akan didistribusikan kembali ke masyarakat. (marloft)