Guam Urung Diserang, Mata Uang Kawasan Menggeliat
Rabu, 16 Agustus 2017, 08:55 WIBBisnisnews.id - Ungkapan Pimpinan Korea Utara Kim Jong-un yang menyiratkan untuk mengurungkan niatnya menyerang pulau Guam berpengaruh terhadap nilai mata uang. Rupiah sempat bergerak namun kembali ke zona merah.
Menurunnya tensi geopolitik kedua negara itu setelah para pejabat AS menyampaikan upaya damai. Hari ini pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS diperkirakan berada pada kisaran level support 13.378 dan resisten 13.350.
Menurunnya ketegangan ini juga yang akhirnya mendorong penguatan nilai jual dolar AS setelah sebelumnya Tersalip JPY dan Swis Franc.
Baca Juga
Analis Bina Artha Sekuritas Reza Priyambada menjelaskan ini juga yang menyebabkan Rupiah gagal bertahan di zona hijau.
Adanya pelemahan terbatas diharapkan dapat kembali terjadi untuk mengurangi tekanan pelemahan pada laju Rupiah. Bahkan jika dimungkinkan, laju Rupiah dapat berbalik menguat.
Munculnya rilis neraca perdagangan yang diekspektasikan mengalami peningkatan dapat berimbas positif pada laju Rupiah. Namun demikian, masih adanya permintaan akan mata uang safe currency diperkirakan masih terjadi dan dapat kembali menghadang peluang Rupiah untuk berbalik naik.
"Untuk itu, tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat laju Rupiah kembali melanjutkan pelemahannya," jelas Reza seperti dikutip Akurat.co Rabu (16/8/2017)
Rupiah diperkirakan cenderung melemah namun, terbatas seiring berkurangnya minat atas aset-aset safe haven. Tetapi di sisi lain, berkurangnya terhadap aset-aset tersebut juga membuka peluang bagi USD untuk berbalik menguat sehingga dapat juga berpotensi menghadang peluang Rupiah untuk kembali menguat.
Maka demikian, tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat laju Rupiah kembali melanjutkan pelemahannya.(Syam S)