Gunung Agung Semburkan Batu Pijar, Aktivitas Penerbangan di Bali Masih Normal
Selasa, 03 Juli 2018, 00:37 WIBBisnisnews.id - Gunung Agung di kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali terus bergejolak sejak Senin pagi (2/7/2018) hingga malam hari diikuti dentuman keras menyemburkan batu pijar.
Kendati demikian, aktivitas penerbangam di bandara I Gusti Ngurah Rai Bali masih normal. Semburan abu vulkanik, hingga kini dilaporkan belum mengganggu penerbangan.
Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero) Israwadi mengatakan bandara I Gusti Ngurah Rai sampai saat ini masih beroperasi dan belum terdampak debu vulkanik. "Hasil pantauan dan proyeksi dari darwin VAAC serta BMKG, sebaran debu vulkanik belum sampai ke area bandara Ngurah Rai," jelas Israwadi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam penjelasan tertulisnya menyebutkan,
pada Senin malam tiba- tiba masyarakat sekitar Gunung Agung dikejutkan letusan suara ledakan keras disertai lontaran batu pijar.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa erupsi Gunung Agung, Bali terjadi pada Senin (2/72018) pukul 21:04 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 2.000 m di atas puncak (± 5.142 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi ± 7 menit 21 detik. Erupsi terjadi secara Strombolian dengan suara dentuman. Erupsi bersifat eksplosif melontarkan batu pijar karena ada tekanan dari dalam kawah. Sifat magma yang lebih cair dibandingkan letusan tahun lalu juga menyebabkan mudahnya terjadi lontaran batu pijar.
Lontaran lava pijar teramati keluar kawah mencapai jarak 2 km. Hutan di sekitar puncak kawah Gunung Agung terbakar sehingga api menyala cukup besar di beberapa bagian.
Relawan Pasebaya melaporkan bahwa lontaran lava pijar dari puncak Gunung Agung ke lereng bagian timur hingga timur laut ke daerah Culik dan Dukuh di Kabupaten Karangasem. Selain itu juga mengarah ke bagian barat dan selatan. Akibatnya hutan di puncak kawah terbakar cukup luas.
Masyarakat sekitar langsung melakukan evakuasi mandiri. Turun ke desa-desa yang aman. Status Gunung Agung tetap Siaga (level 3) dengan radius berbahaya 4 km dari pincak kawah.
Pantauan satelit Himawari BMKG menunjukkan bahwa sebaran abu vulkanik dominan mengarah ke barat. Hingga saat ini Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Denpasar Bali masih beroperasi normal. Demikian pula bandara di Banyuwangi, Jember dan Lombok.
Sutopo mengingatkan agar masyarakat tetap tenang. Jangan terpancing pada isu-isu yang menyesatkan. Gunakan semua informasi terkait kegunungapian dari PVMBG sebagai lembaga yang resmi. Gunung Agung telah dipasang berbagai peralatan sistem peringatan dini yang lengkap dan terus beroperasi sengan baik.
Evakuasi dilakukan dengan tetap tertib. Masyarakat yang melakukan evakuasi dihimbau tidak keluar dari wilayah Kabupaten Karangasem tetapi cukup berada di daerah KRB II agar memudahkan penanganan pengungsi. BNPB dan BPBD terus berkoordinasi dengan PVMBG, BMKG dan pihak-pihak lainnya. (Syam S)