Hadapi Era Industri 4.0, Angkasa Pura II dan BPSDM Perhubungan Siapkan SDM Unggul
Selasa, 10 Desember 2019, 17:43 WIBBisnisNews.id -- PT Angkasa Pura (AP) II dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusi (BPSDM) Kemenhub menjajaki kerja sama untuk melahirkan SDM unggul guna menjawab tantangan tersebut di era industri 4.0. Seluruh sektor kebandarudaraan nasional memerlukan sumber daya manusia yang kompeten dalam menghadapi tantangan global di era Industri Aviasi 4.0.
Manajemen PT Angkasa Pura II dan BPSDM Kemenhub menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/ MoU) tentang Pemenenuhan Kebutuhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Kebandarudaraan di Era Global disela-sela Rakonis BPSDM di Jakarta, Selasa (10/12/2019).
President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan sektor kebandarudaraan nasional saat ini menghadapi disrupsi kompetensi SDM pengelola bandara, selain disrupsi teknologi dan disrupsi regulasi.
“Harus terbangun konsep pengembangan SDM yang sejalan antara kebutuhan industri dan kurikulum di kampus, sehingga tercipta human champions di di sektor kebandarudaraan nasional dalam menghadapi era Industri Aviasi 4.0,” jelas Awaluddin.
Awaluddin menekankan kompetensi SDM yang berada di daftar paling atas, yang paling dibutuhkan oleh PT Angkasa Pura II adalah digital savvy, di mana karyawan harus bisa memanfaatkan teknologi dan bekerja sama di dalam lingkungan digital modern.
Adapun melalui MoU yang hari ini ditandatangani, PT Angkasa Pura II dan BPSDM Kemenhub akan bersama-sama menyusun program terpadu meliputi pengembangan kompetensi SDM, program pendidikan dan pelatihan, rekrutmen, magang dan pengembangan kompetensi di era Industri Aviasi 4.0.
“PT Angkasa Pura II sendiri saat ini sudah memiliki program transformasi digital untuk menghadapi era Industri Aviasi 4.0, yang disebut dengan Strategic Transformation 4.0 di mana di dalamnya kami fokus melakukan pengembangan bandara dan peningkatan pelayanan melalui artificial intelligence, internet of things, robotic technology, automation, blockchain, hingga quantum computing,” ungkap Awaluddin.
Sebelumnya, PT Angkasa Pura II juga telah melakukan program transformasi digitalnya dengan menghadirkan berbagai produk atau konsep seperti Airport Operation Control Center (AOCC), Terminal Operation Center (TOC), chatbot Tasya berbasis artificial intelligence, dan lain sebagainya.
Memajukan Bandara Nasional
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi PT Angkasa Pura II yang ingin bekerja sama langsung dengan BPSDM Kementerian Perhubungan guna memajukan sektor kebandarudaraan nasional melalui peningkatan kompetensi SDM transportasi di masa depan.
Menhub menuturkan kedua pihak dapat berkolaborasi dalam pembelajaran dan pelatihan SDM yang sejalan dengan kebutuhan industri. “Saya minta untuk mengintensifkan kedalaman konten agar ada relevansi terhadap dunia industri. Vokasi menjadi inisiatif yang sangat penting,” ujar Menhub Budi.
Sementara itu, Kepala BPSDM Kementerian Perhubungan Umiyatun Hayati Triastuti mengatakan nantinya kurikulum yang ada di bawah BPSDM Kemenhub akan disesuaikan dengan kebutuhan spesifik PT Angkasa Pura II.
“Kami akan melakukan memperbarui kurikulum sehingga diharapkan SDM nantinya dapat sesuai dengan kebutuhan PT Angkasa Pura II,” ujarnya.
BPSDM Kemenhub dan PT Angkasa Pura II ke depan juga akan berkolaborasi terkait dengan fasilitas dan proses pembelajaran di Airport Learning Center (ALC) yang terletak di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
ALC adalah pusat pelatihan pendidikan pertama di Indonesia khusus untuk mengantisipasi dinamisnya pelayanan kebandaudaraan di masa depan. Keberadaan ALC untuk mencapai tiga tujuan utama yakni melahirkan pemimpin andal (Center of Chiefship).
Selanjunya membentuk personil yang memiliki pengetahuan mendalam tentang layanan bandara (Center of Competence), serta mewujudkan standar global di seluruh bandara Angkasa Pura II (Center of Certification). *nda/helmi