Haornas 2017: Bersatu Untuk Mengangkat Kejayaan Olahraga Indonesia
Minggu, 10 September 2017, 20:00 WIBBisnisnews.id - Puncak acara peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) Tahun 2017 sangat kental dengan tekad memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dengan dibalut penghargaan terhadap dedikasi para pihak dalam mengangkat kembali kejayaan olahraga Indonesia.
Sejarah baru terjadi pada Hari Olahraga Nasional (Haornas) Tahun 2017 yang berlangsung di Stadion Moch. Soebroto, Magelang, Sabtu (9/9/2017). Pada acara puncak itu untuk pertama kalinya dilakukan prosesi pencampuran tanah dan air dari seluruh Indonesia.
Pencampuran tanah air alam acara puncak Haornas ke-34 itu dilakukan langsung oleh Menteri Pemuda Dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi. Tanah dan air yang berasal dari 90 kabupaten dan kota di Indonesia yang diambil dalam rangkaian acara Gowes Pesona Nusantara itu dicampur ke dalam sebuah wadah berbentuk bola dunia.
Tanah dan air itu nantinya dibawa ke puncak Gunung Tidar dan turut menjadi bahan pembangunan Monumen Tanah Air Nusantara yang akan dibangun di sana. Gunung Tidar menjadi tempat didirikannya monumen tersebut karena diyakini sebagai titik pusat tanah Jawa.
"Ini adalah simbol bahwa selamanya kita akan menjaga Indonesia dari pihak-pihak yang ingin menghancurkan negeri ini. Selamanya kita adalah NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika," kata Menpora dalam sambutannya.
Lebih lanjut Imam mengatakan pemerintah berharap melalui olahraga, masyarakat Indonesia yang majemuk dan terdiri dari berbagai suku juga agama bisa memperkuat persatuan, tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lain.
Menpora mencontohkan apa yang telah dilakukan Sani Tawainella di Desa Tulehu, Maluku. Sani dikatakan Menpora berhasil menyatukan anak-anak di daerahnya, yang terdiri dari beragam agama, untuk berprestasi di kancah sepak bola hingga ke tingkat nasional meski ketika itu Maluku masih didera konflik antar-golongan. "Saat ini desa itu menjadi dipercontohan nasional untuk perkembangan sepak bola," kata Imam.
Selain itu, dia juga mengajak masyarakat melihat ganda campuran bulu tangkis Indonesia Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir. Owi/Butet, sapaan Tontowi/Liliyana, dianggap mencerminkan keragaman Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, karena walau berasal dari latar belakang yang sangat berbeda mereka berhasil menorehkan beragam prestasi internasional termasuk juara dunia bulu tangkis dan meraih dua medali emas Olimpiade "Butet dan Owi adalah cerminan kita, cerminan Bhinneka Tunggal Ika," kata Imam.
Sementara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut Haornas menjadi kesempatan bangkitnya olahraga nasional. "Olahraga bisa mengibarkan Bendera Merah Putih dengan gagah, dan saat itu menunjukkan kebanggam dan harga diri kita sebagai sebagai bangsa," tutur Ganjar.
Kebangkitan Indonesia
Asian Games 2018 dan Asian Paragames 2018 harus menjadi momentum kebangkitan kembali kejayaan olahraga Indonesia. Kabangkitan yang akan hadir bila semua bersatu dan berjuang untuk olahraga.
Demikian dikemukakan oleh Menteri Pemuda Dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi pada acara puncak peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2017 yang mengusung tema “Olahraga Menyatukan Kita” di Stadion Moch. Soebroto, Magelang, Jawa Tengah. Perayaan yang digelar Sabtu (9/9/2017) itu berlangsung meriah dan menghebohkan. Lokasi acara yang berkapasitas 20.000 ribu tempat duduk tak mampu menampung animo masyarakat yang ingin menghadiri momentum kebangkitan Olahraga Indonesia.
“Melalui semangat olahraga yang mempersatukan ini, banyak kegiatan-kegiatan keolahragaan diarahkan untuk menumbuhkan kembali semangat cinta tanah air dan penyatuan kembali semangat kebangsaan dan solidaritas di antara sesama warga masyarakat,” tutur Menpora Imam Nahrawi.
Tak hanya tentang persatuan, ujar Menpora, olahraga juga mengajarkan banyak hal tentang makna kejujuran, sportivitas, keadilan dan juga kebanggaan sebagai sebuah bangsa.Politisi PKB itu juga mengatakan bahwa perjuangan bangsa Indonesia menghadirkan kembali kejayaannya di bidang olahraga masih harus melalui jalan panjang dan penuh tantangan.
"Namun ketika semua bersatu dan berjuang untuk olahraga, maka serentak kita akan berkata inilah Indonesia, Indonesia Raya!!! maka di situlah kebanggaan kita hadir dari olahraga,” tambah Menpora.
Menteri termuda di Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo itu juga menjelaskan bahwa semangat perayaan Haornas kali ini sedikit berbeda dari biasanya, di mana kurang lebih satu tahun jelang perhelatan olahraga paling bergengsi di Asia, dan Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah. Asian Games dan Asian Paragames 2018, sehingga melalui dua event internasional itu harus menjadi momentum kebangkitan kembali kejayaan olahraga Indonesia.
“Keduanya harus meninggalkan warisan berharga bagi bangsa Indonesia, yakni meninggalkan infrastruktur olahraga yang lebih baik, lebih maju dan lebih modern dan hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah mewariskan masyarakat Indonesia yang gemar berolahraga,” terangnya.
Menteri yang akrab disapa cak Imam itu menambahkan, masyarakat yang gemar dan mencintai olahraga adalah dasar dari lahirnya prestasi olahraga, sehingga dirinya pun ingin membidik prestasi dari tingginya partisipasi masyarakat dalam kegiatan-kegiatan olahraga.
“Prestasi merupakan sebuah proses panjang melahirkan dan menemukan atlet-atlet elit dari ribuan bahkan jutaan anak-anak Indonesia yang turun ke lapangan olahraga, yang berlari dan terus berlari, bergerak terus berolahraga, menempa dirinya dengan disiplin dan latihan keras untuk menjadi juara,” katanya.
Seperti diketahui, pada tahun 2017, Kemenpora mencanangkan Gerakan Ayo Olahraga. Kegiatan ini sudah berjalan sejak awal bulan Mei lalu dengan menggulirkan 3 program unggulan utama yaitu Gowes Pesona Nusantara, Gala Desa dan Liga Sepakbola Pelajar (U-12, U-14, U-16 dan Liga Mahasiswa). ***
Dalam bagian lain disebutkan, pada perayaan puncak Haornas 2017 sangat penting untuk memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas dedikasi, pengorbanan serta perjuangan seluruh pihak yang berkontribusi dalam membangun kemajuan olahraga dari tingkat daerah hingga pusat.
Dedikasi yang dimaksud adalah mulai dari atlet, pelatih, manajer, pemilik klub, pimpinan cabang olahraga, para pembuat kebijakan, kampus-kampus dan sekolah olahraga, media dan juga masyarakat yang mencintai olahraga.
Penghargaan
Pemberian penghargaan kepada para pihak yang berjasa bagi olahraga Indonesia menjdi acara yang menarik perhatian pada perayaan puncak Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2017 di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (9/9/2017). Penghargaan diberikan kepada mulai dari atlet sampai media dan perusahaan yang dianggap berjasa bagi dunia olahraga Indonesia.
Menteri Pemuda Dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengemukakan, sangat penting untuk memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas dedikasi, pengorbanan serta perjuangan seluruh pihak yang berkontribusi dalam membangun kemajuan olahraga dari tingkat daerah hingga pusat. Penghargaan diberikan mulai dari atlet, pelatih, manajer, pemilik klub, pimpinan cabang olahraga, para pembuat kebijakan, kampus-kampus dan sekolah olahraga, media dan juga masyarakat yang mencintai olahraga.
Para atlet yang mendapatkan penghargaan adalah Denny Tios, peraih medali emas Kejuaraan Dunia angkat besi pada tahun 1991 dan 1992 serta Kejuaraan Asia tahun 1990.
Selain itu ada penghargaan untuk peraih medali emas ASEAN Schools Games 2017 Idan Fauzan Richsan, peraih medali emas SEA Games ke-26 tahun 2011 Siti Nurhayati Alil, peraih emas SEA Games ke-27 tahun 2013 Christin Rajagukguk dan pelari dengan beragam prestasi international Dedeh Erawati.
Selain itu, pemerintah juga memberikan penghargaan kepada tokoh olahraga nasional seperti Tan Joe Hok, Liem Swie King, Boedi Sidi Darma, Ronny Pasla dan Sani Tawainella.
Kemudian, apresiasi juga ditujukan kepada perusahaan dan 49 media yang dianggap peduli olahraga termasuk Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara.
Acara puncak Haornas ke-34 yang berlangsung di Stadion Moch. Soebroto diisi dengan acara seni, tarian dan senam yang dipersembahkan oleh anak-anak muda Magelang. (Gungde Ariwangsa)