Haruskah Mengangkat Orang Luar Menjadi Dirut Pertamina ?
Jumat, 15 November 2019, 17:14 WIBBisnisNews.id -- Suksesi kepemiminan di BUMN sedang digogok di Kementerian BUMN. Direksi beberapa BUMN dikabarkan akan segera dirombak, termasuk direksi PT Pertamina, PT PLN dan lainnnya.
Beberapa calon Direksi BUMN, disebut-sebut sudah dipanggil ke Kementerian BUMN, di Jln Merdeka Selatan, Jakarta. Termaasuk mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang disebut-sebut akan segera mengisi pos BUMN yang kosong.
Isu yang beredar, Ahok akan masuk menjadi anggota bahkan Dirut PT Pertamina. Informasi ini sontak membuat "gaduh" di kalangan pengamat dan politisi di Tanah Air. Ada yang sepakat, namun tidak sedikit warga masyarakat dan pengemat energi menyampaikan keberatannya jika Ahok dipercaya memimpin BUMN.
Baca Juga
Mantan anggota DPD Jakarta Marwan Batubara dengan tegas menyampaikan kritiknya jika Ahok sampai diberi kepervayaan untuk memimpin BUMN. Rekam jejak Ahok, selama mimpin DKI Jakarta bahkan berujung di bui, sangat tak pantas jika Ahok sampai dipercaya memimpin BUMN. Diduga kua, dia ikut korupsi dalam kasus pembelian tanah untuk RS Sumber Waras, di Jakarta Barat.
Pendapat hampir sama, juga disampaikan Direktur Puskpei Sofyano Zakaria. "Lebih baik mengangkat kader dari dalam BUMN, yaitu Pertamina menjadi dirut atau direksi dibandingkan kader dari luar. "Pengalaman membuktikan, Pertamina dipimpin orang luar juga tak berhasil mendongkrak kinerja BUMN Migas itu," kata Sofyano saat dikonfirmasi BisnisNews.id di Jakarta.
Masihkah Percaya Orang Luar ?
Menurut Sofyano, sudah empat kali berturut-turut Dirut Pertamina diduduki oleh orang non karier Pertamina. Dan, ternyata hasilnya pun biasa biasa dan tidak menonjok juga .
"Lantas, apakah Pemerintah yang berkuasa masih tak percaya dengan kemampuan orang karier Pertamina sehingga tidak mau menempatkan orang karier Pertamina untuk menduduki kursi Dirut Pertamina," tanya Sofyano lagi.
Jika kali ini Dirut Pertamina diganti lagi, dan tetap Pemerintah tidak “percaya” akan kemampuan orang kariet Pertamina, maka akan berpotensi menimblkan kegaduhan baru. "Dan apa urgensinya, sehingga kembali memilih orang luar BUMN Migas yang memimpin Pertamina dan orang Pertamina," kilah Sofyano.
Selama ini Dirut Pertamina dan atau Menteri BUMN yang ada tidak berhasil membina orang karier Pertamina, sehingga orang karir BUMN migas itu tidak dipercaya dan tidak pantas mendapat kesempatan memimpin BUMN kebanggan nasional itu," tanya putra Kalbar itu lagi.
Kini saatnya kembali kepada hati nurani yang jernih, dan niat yang tulus untuk memberdayakan Pertamina. "Masih banyak orang karier Pertamina yang baik dan punya integritas."
"Sungguh sia-siap jika selama ini mereka membangun karier dan bekerja profesional, kalau akhirnya kursi Dirut Pertamina harus diserahkan kepada kader dari luar. Padajal, Pertamina/ negara sudah mendidik dan biayai mereka jadi seperti sekarang," tegas Sofyano lagi.(helmi)