Hyundai Ingin Miliki Terminal Pengiriman Di Indonesia
Rabu, 11 Januari 2017, 18:05 WIBBisnisnews.id - Hyundai Merchant Marine Co.(HMM), Korea Selatan bersiap-siap mengambil alih terminal pengiriman di Indonesia dan Vietnam lewat " strategi dua jalur" dalam upaya memperluas kehadirannya di pasar global.
HMM sekarang adalah pengangkut kontainer terkemuka di Korea Selatan setelah Hanjin Shipping Co masuk kurator pengadilan.
" HMM akan menggunakan strategi dua jalur. Yaitu dengan memperoleh saham terminal pengiriman di negara-negara berkembang seperti Indonesia, sementara aliansi HMM+2K akan membangun pelabuhan baru di daerah di mana penanganan kargo akan terkonsentrasi, " kata Yoo Chang-keun, CEO HMM dalam wawancaranya dengan Maeil Business Newspaper.
Setelah negosiasi untuk bergabung dengan dunia aliansi pelayaran terbesar 2M ini gagal, HMM menciptakan aliansi pengiriman yang dijuluki HMM+2K, bermitra dengan 2 perusahaan pengiriman intra-Asia lokal yaitu Sinokor Merchant Marine Co. dan Heung-a Shipping Co.
" Pembongkaran dan biaya bongkar kargo di Korea dan pelabuhan luar negeri memakan waktu sampai 25 persen dari total biaya HMM. Perusahaan menyimpulkan harga akan lebih kompetitif dengan menjalankan terminal pengiriman sendiri. " jelas Yoo.
Selain itu, HMM sedang mempertimbangkan mengambil alih terminal pengiriman milik Hanjin Shipping di Tokyo, Jepang dan Busan, Korea Selatan, sambil merencanakan pembelian saham Hanjin Shipping di Terminal Panjang pantai California pada bulan Maret, dengan pinjaman keuangan dari Korea Development Bank.
Yoo memprediksikan bahwa industri pelayaran akan tetap di bawah tekanan sepanjang 2017, " Masalah kelebihan pasokan di industri pelayaran global belum terselesaikan. Yang paling penting adalah meminimalkan kerugian lewat pemangkasan biaya, sebelum perusahaan ini mampu mengubahnya jadi keuntungan. "
Prioritas utama Yoo adalah menarik investasi pelanggan besar pada bulan Februari dan Maret, "Kami akan memberikan opsi prioritas pengiriman ke pemilik kargo besar selama musim puncak jika mereka berinvestasi di HMM," kata Yoo.
HMM memang telah mencatat kerugian operasi selama enam kuartal berturut-turut hingga akhir September lalu, tapi Yoo bertekad untuk mencapai perubahan di kuartal ketiga tahun 2018, " HMM telah menyiapkan rencana kontingensi apabila pulihnya pasar lebih lambat dari yang diharapkan."
Saat ini HMM mengoperasikan total 63 rute pelayaran dari Korea ke Asia, Amerika, dan Eropa, tetapi hanya memiliki tiga terminal pengiriman luar negeri, 2 di AS dan 1 di Taiwan. Kalau dulu, Hanjin Shipping mengelola 71 rute pelayaran dan 7 terminal luar negeri. (marloft)