Impor September Naik 0,63% Menjadi 14,26 iliar Dolar AS
Selasa, 15 Oktober 2019, 15:41 WIBBisnisNews.id -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai impor Indonesia periode September 2019 mencapai 14,26 miliar Dolar AS, atau naik 0,63 persen dibanding Agustus 2019. Namun jika dibandingkan September 2018 turun 2,41 persen. Sebelumnya, ekspor Indonesia periode September justru mengalami penurunan menjadi 14,10 mil?iar Dolar AS.
"Dari jumlah impor itu, komoditas nonmigas September 2019 mencapai 12,67 miliar Dolar AS atau naik 1,02 persen dibanding Agustus 2019, demikian pula jika dibandingkan September 2018 naik 2,82 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Selasa (15/10/2019).
Sementara, lanjut dia, nilai ekspor Indonesia pada Septemer 2019 juga turun. BPS mencatat, Nilai ekspor Indonesia bulan September 2019 mencapai US$ 14,10 miliar atau menurun 1,29 persen dibanding ekspor Agustus 2019.
Demikian juga jika dibanding September 2018 menurun 5,74 persen. Hal itu terjadi antara lain karena kondisi perkonomian dunia yang belum kondusif dan imbasnya sampai ke Indonesia.
Menurut data Kepala BPS, nilai impor migas September 2019 mencapai 1,59 miliar Dolar AS atau turun 2,36 persen dibanding Agustus 2019 dan turun 30,50 persen dibandingkan September 2018.
Peningkatan impor nonmigas terbesar September 2019 dibanding Agustus 2019 adalah golongan serealia sebesar 125,5 juta Dolar AS (67,58 persen), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan gula dan kembang gula sebesar 66,0 juta Dolar AS (37,04 persen).
Negara Pemasok Barang Impor
Suharianto menambahkan, ada tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar ke Indonesia selama Januari–September 2019. Negara tersebut, adalah Tiongkok dengan nilai 32,35 miliar Dolar AS (29,34 persen), Jepang 11,82 miliar Dolar AS (10,72 persen).
Sementara, urutan berikutnya negara Thailand 7,06 miliar Dolar AS (6,41 persen). Impor nonmigas dari ASEAN US$ 21.680,2 (19,66 persen), sementara dari Uni Eropa 9.305,3 Dolar AS (8,44 persen).
Nilai impor semua golongan penggunaan barang baik barang konsumsi, bahan baku/penolong. Sementara, impor barang modal selama Januari–September 2019 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing 8,77 persen; 10,22 persen; dan 4,13 persen.(helmi)