Indonesia Dipercaya FAO Jadi Tuan Rumah APCAS28 di Bali
Rabu, 05 Februari 2020, 21:10 WIBBisnisNews.id -- Indonesia akan menjadi tuan rumah Konferensi Statistik se-Asia Pasifik Pertanian ke-28 (APCAS28) di Bali. Acara itu akan dihelat tagggal 10-12 Februari 2020. Acara itu akan akan dihadiri para pakar statistik pertanian dari berbagai negara di dunia.
Sementara, Indonesia melalui Kementerian Skeretariat Negara, Kementerian PPN/ Bappenas dan juga BPS akan menjadi panitia loka, bekerja sama dengan perwakilan FOA di Indonesia.
Indonesia, adalah salah satu contoh negara dengan pertumbuhan penduduk tercepat di Asia-Pasifik. oleh karenanya, FOA mempercayakan Indonesia sebagau tuan rumah APAS28 ini," kata Stephen Rudgard FAO Representative to Indonesia and Timor Leste dalam jumpa pers di BPS Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Baca Juga
Atas pertimbangan tersebut, jels Stephen, menyebabkan perkembangan populasi dan kemajuan ekonomi yang signifikan. Peningkatan tersebut menciptakan tantangan besar bagi Pemerintah terkait dengan isu ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan, sekaligus perubahan iklim.
“Pertanian adalah akar dan solusi dari tantangan ini. Kebijakan pertanian yang progresif dan responsif sangat penting untuk memastikan pembangunan berkelanjutan menuju Indonesia maju. Statistik pertanian menjadi dasar atau fondasi kebijakan, terutama untuk memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,” ujar Stephen lagi.
Dasar Kebijakan Pertanian
Indonesia terus bergerak maju dan mengembangkan kebijakan pertanian berdasarkan data statistik pertanian dan pangan. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengatasi permasalahan perbedaan data yang kerap terjadi. Perbedaan yang disebabkan oleh penggunaan berbagai konsep, definisi, dan metodologi yang menghalangi koordinasi kementerian dan lembaga dalam merumuskan kebijakan.
“BPS menyambut baik acara APCAS di Indonesia karena forum ini sangat penting untuk memperbaiki sistem statistik pertanian di Asia Pasifik. Sehingga dapat menyediakan data statistik pertanian yang akurat, tepat waktu, dan relevan guna mendukung SDG’s," kata Habibullah, Deputi Bidang Statistik Produksi BPS menambahkan.
Selain itu, aku Habib, BPS juga akan menyelenggarakan Sensus Pertanian pada 2023 sehingga pengalaman dari negara yang telah menggunakan teknologi Kementerian Pertanian telah berkomitmen dalam data pertanian yang terintegrasi bekerja sama dengan BPS, baik pada level pusat, provinsi, dan kabupaten.
“Ketersediaan data yang akurat sesuai fakta di lapangan menjadi sangat penting sebagai landasan dalam penyusunan program dan kebijakan pembangunan pertanian yang tepat untuk mencapai target-target yang ditetapkan,“ ujar Ketut kariyasa, Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Pertanian menambahkan.(helmi)