Inggris Tawarkan Bantuan Pendidikan dan Kerjasama Kapasitas Bandara
Selasa, 15 Agustus 2017, 17:40 WIB
Bisnisnews.id-Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri transportasi Inggris Lord Callanan lakukan pembahasan kerjasama peningkatan kapasitas bandara dan keamanan penerbangan di Indonesia.
Kata Menhub Budi, ada lima hal yang dibahas dalam pertemuan itu. Yaitu, peningkatan pergerakan pesawat, keamanan penerbangan dalam hal ini penanganan screening cargo, pendidikan di Universitas di Inggris, penambahan frekuensi penerbangan Garuda Indonesia dan usulan partipasi British Petroleum (BP).
"Ada lima pembahasan yang dibicarakan," kata Menhub saat melakukan jumpa pers bersama Menteri Transportasi Inggris di lobby Gedung Karsa Kantor, Kemenhub Selasa (15/8/2017).
Dikatakan khusus peningkatan movement di bandara Soekarno-Hatta, sudah ada kerjasama yang dilakukan dengan Inggris. Yaitu oleh AirNav Indonesia, PT Angkasa Pura II dan NATS (National Air Traffic Services)
"Seperti diketahui AirNav, Angkasa Pura II dan NATS sudah bekerja sama dalam hal peningkatan movement di Soekarno-Hatta, dari 72 kali nantinya akan menjadi 120 kali tapi sekarang sudah menjadi 80 kali," kata Menhub.
Menurutnya, walaupun sekarang baru 80 kali tapi sangat berguna bagi Soekarno-Hatta. "Kalau bandara beroperasi 20 jam berarti kita mendapatkan tambahan 160 movement take-off landing dari pesawat. Nah, ini memiliki fungsi ekonomi, juga meningkatkan kredibilitas bagi Soekarno Hatta dan bagi Indonesia. Oleh karenanya saya mengucapkan terima kasih kepada UK yang telah memberikan problem solving (pemecahan masalah) kepada kami,"jelasnya.
Menhub menambahkan, saat ini runway ke-3 sedang dibangun dalam rangka mendukung peningkatan movement dan dotargetkan dapat terealisasi pada 2019.
"Runway ke-3 dibangun dalam rangka peningkatan movement. Kita sudah buat beberapa langkah seperti memperbanyak rapid exit, membangun east cross, membangun menara, dan memperbaiki prosedur. Jadi karena ini belum maksimal, maka movementnya masih 82. Kalau dilihat dari timetable, paling tidak 2019 kita bisa lakukan perbaikan movement ini," kata Menhub.
Menhub mengatakan Pemerintah Inggris memberikan penawaran kepada Indonesia dalam hal pendidikan dan ini adalah penawaran menarik. "Yang simpatik, Pemerintah Inggris menawarkan program pendidikan di dua universitas di Inggris, karena ini sangat bermanfaat bagi kita, bagi dunia aviasi, kepelabuhan dan bagi kereta api,"jelasnya.
Selanjutnya, Pemerintah Inggris juga mengusulkan penambahan frekuensi penerbangan Garuda Indonesia ke London, supaya masyarakat Indonesia dapat merasakan hospitality di Inggris.(Syam S)