Ini BUMN yang Rawan Terdampak Covid-19 Versi Menteri Erick Thohir
Sabtu, 04 April 2020, 15:24 WIBBisnisNews.id -- Kementerian BUMN tengah memetakan beberapa BUMN yang terdampak pada virus corona. Selain juga menyiapkan antisipasi khusus untuk mengurangi dampak negatif yang bakal ditimbulkannya. BUMN sektor pariwisata terkena dampak corona dipastikan akan terkena dampak wabah mematikan ini.
Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan, mereka itu antara lain Angkasa Pura, Pelindo, Garuda Indonesia, KAI, ASDP, Pelni, dan lain-lain sangat rawan menjadi korban. Arus penpang termasuk wisman dari mancanegara turun drastis bahkan ditutup akibat merebaknya virus corona (covid-19) di Indonesia dan dunia.
Yang memberatkan, Garuda Indonesia karena mempunyai utang jatuh tempo yang besar. "Utang-utang BUMN yang jatuh tempo Garuda Indonesia terberat yaitu ada US$500 juta yang akan jatuh tempo," kata Menteri Erick Thohir di depan anggota Komisi IV DPR di Jakarta.
Menurut Erick BUMN lain yang bakal terdampak ialah bank BUMN. Dampak virus corona menimbulkan risiko kenaikan non performing loan (NPL) atau kredit macet. "Kementerian BUMN mengantisipasi akan ada peningkatan NPL pada Himbara, karena policy pemerintah yang bunga UKM dan lain-lain ditunda, industri terdampak, pasti ada peningkatan NPL di Himbara," kata Erick lagi.
Selain itu, aku Menteri BUMN, sampak virus corona juga akan mengganggu cashflow perusahaan pelat merah di bidang energi. Lantaran, corona menyebabkan tekanan pada nilai tukar rupiah.
"Cash flow Pertamina dan PLN akan terganggu karena menurunnya kurs rupiah karena kita tahu baik PLN punya bond besarnya Rp 350 triliun di mana itu sebagian besar dolar. Pertamina sendiri dalam impor minyak dolar tapi jual dalam rupiah," paparnya.
Erick menambahkan, karena itu kemarin kita rapat direksi Pertamina untuk bener-bener memastikan cash flow mereka jangan sampai kondisi yang merah nantinya.
Selanjutnya, BUMN pangan seperti Perum Bulog juga mengalami tekanan pada utang jangka pendek pada Himbara karena keterbatasan cash flow. "Alhamdulilah kita sudah bicara Bulog dan Mensos dan beberapa menteri sesuai policy Perppu, akan digelontorkan sebagai bansos untuk rakyat," ungkapnya.
Bukan hanya itu, menurut Erick, BUMN karya juga mengalami tekanan. Sebab, BUMN karya memiliki proyek jangka panjang namun dibiayai oleh pembiayaan jangka pendek.
"(BUMN) Karya-karya kita tahu dengan semua proyek jangka panjang tapi dibiayai oleh Himbara dengan jangka pendek. Kemarin ada, sudah ada solusi Ibu Menkeu kemungkinan akan coba utang jangka pendek dijadikan jangka panjang," tukas Menteri Erick.
Sebelumnya, Erick Thohir menyadari virus corona akan memberi dampak pada kinerja perusahaan pelat merah. Sebelumnya, ia pernah menyatakan, BUMN siap rugi. Ia pun menyebut BUMN-BUMN siap rugi tersebut.
"Masalah untung rugi nanti lah jangan hari ini. Yang pasti kemarin sudah saya sampaikan, pada saat-saat ini pasti BUMN seperti Angkasa Pura, Kereta Api harus siap rugi karena harus siap layani masyarakat," kata Erick dalam teleconference, Selasa (24/3/2020).
Erick menegaskan, bank pelat merah tetap beroperasi kendati ada pandemi virus corona. Namun, bukan berarti bank pelat merah rugi. Dia bilang, bank BUMN nantinya juga menyalurkan bantuan dari pemerintah.
(elm/helmi)