Ini Janjinya, Tidak Ada Lagi Delay di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali
Jumat, 25 Agustus 2023, 20:53 WIBBISNISNEWS.id - Airport Collaborative Decision Making (A-CDM) mulaibditetapkan di bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, targetnya sistem ini akan menghilangkan keterlambatan penerbangan atau dellay.
Sistem A-CDM mulai diaktifkan di bandara atau go-live Airport Collaborative Decision Making oleh PT Angkasa Pura I bersama sejumlah stakeholder terkait pada Jumat 25 Agustus 2023 di ruang Airport Operation Command Center (AOCC) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.
Sistem ini akan sangat membantu dalam pengaturan manajemen penerbangan, khususnya di bandara yang padat penerbangannya. Minimal, pengaturan slot menjadi lebih optimal, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dengan mengedepankan aspek safety, security, services, and compliance (3S+1C).
A-CDM ini diharapkan dapat berkontribusi secara langsung dalam peningkatan arus lalu lintas dan manajemen kapasitas trafik angkutan udara atau Air Traffic Flow and Capacity Management (ATFCM) sehingga dapat meningkatkan ketepatan waktu penerbangan (On-Time Performance atau OTP).
Direktur Operasi PT Angkasa Pura I MMA Indah Preastuty menyatakan, sistem ini sangat membantu terkait utilisasi kapasitas apron dan runway.
Dengan manajemen operasional yang baik, akan sangat memberikan manfaat positif terhadap maskapai penerbangan.
Implementasi sistem A-CDM ini berkolaborasi dengan stakeholder terkait. Yakni, AirNav Indonesia, Direktorat Bandar Udara dan Direktorat Navigasi Penerbangan Kementerian Perhubungan, maskapai penerbangan, dan ground handling.
"Dengan kondisi di Bandara I Gusti Ngurah Rai yang sangat padat, sistem ini akan sangat membantu terkait utilisasi kapasitas apron dan runway. Dengan manajemen operasional yang baik, akan sangat memberikan manfaat positif terhadap maskapai penerbangan, utamanya pengaturan slot yang akan lebih optimal," ujar Indah.
"Implementasi A-CDM juga akan sangat memberikan dampak positif terhadap optimalisasi fasilitas pendukung penerbangan serta SDM, dikarenakan alur informasi antara _stakeholder_ yang sudah saling terhubung secara optimal," lanjutnya.
Penerapan A-CDM di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sebelumnya didahului dengan penandatanganan dokumen perjanjian kerja sama (PKS) dan Supplementary Letter of Operational Coordination Agreement (LOCA) antara AP1 dengan AirNav Indonesia terkait pertukaran data dan informasi dalam rangka implementasi A-CDM.
Dalam dunia penerbangan, A-CDM diatur oleh organisasi penerbangan dunia ICAO melalui ICAO Document 9971.
Melalui implementasi A-CDM di bandara, pertukaran data dan informasi terkait penerbangan antar instansi akan berlangsung secara lebih optimal, sehingga akan berdampak positif terhadap kelancaran alur komunikasi antara pengelola bandara dengan penyedia jasa navigasi penerbangan.
"Kami juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh instansi stakeholder terkait atas kolaborasi implementasi A-CDM di bandara AP1. Pada akhirnya, implementasi A-CDM ini ditujukan untuk mewujudkan _seamless operation_ sehingga akan berdampak langsung terhadap peningkatan layanan kepada seluruh pengguna jasa bandara," jelas Indah.(Syam)