Ini Usul dan Harapan JAS Pada Pemerintahan Jokowi Sebagai Regulator
Kamis, 31 Oktober 2019, 09:10 WIBBisnisNews.id --PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) sebagai perusahaan di bidang cargo handing berharap, semua pihak terkait mulai regulator, operator bandara, maskapai penerbangan, dan pihak pendukung terus meningkatkan kamampuan dan kompotensi SDM-nya. "Hal itu mengingat bekerja di bandara harus memenuhi standar dan sertifikasi international," kata Dirut JAS Adji Gunawan dalam perbincangan dengan BisnisNews.id di Jakarta.
Menurutnya, usulan itu tersesuai sesuai amanat dan pidato pertama Presiden Jokowi di depan sidang Paripurna MPR, bahwa Indonesia ke depan harus terus meningkatkan kapasitas dan kualitas SDM di semua lini. "Sekarang adalah tahun SDM, dan ini mutlak harus mampu meningkatkan SDM untuk menghadapi era industri 4.0," kata Adji lagi.
Harapan kita di JAS, menurut Adji, persahaan lain yang bekerja di bandara makin baik dan memenuhi standar international. Dengan begitu, kita semua bisa memberikan pelayanan yang terbaik dan sejajar dengan perusahaan (cargo handling) kelas dunia dan setara dengan perusahaan serupa lain.
Selama ini, banyak perusahaan yang bekerja atau berkepentingan dengan bandara, bukan hanya JAS dan perusahaan sejenis. Mereka itu antara lain, KAI, Pertamina, Perum DAMRI, PPD, perusahaan jasa pergudangan dan lain sebagainya termasuk perusahaan e-commers. "Siapapun dia, selama memenuhi aspek dan sertifikasi kelas dunia, maka akan lebih enak melayani masyarakat," kilah Adji Gunawan.
Usulan kedua, menurut Adji, kelak perlu ada pembatasan yang jelas antara fungsi regulator dan operator. Jadi, masing-masing pihak bisa bermain secara baik, dan fair. "Dan Pemerintah sebagai regulator bisa menjadi wasit yang profesional," kilah Adji.
Ketiga, menurut Adji, Pemerintah khususnya aparat keamanan bisa bertindak cepat dan membersihkan area bandara dari orang-orang yang tak berkepentingan.
"Selanjutnya, menekan aneka pungutan yang tak perlu di area bandara. Paling tidak, pungli yang ada selama ini ditekan semaksimal mungkin, sehingga tidak menambah ekonomi biaya tinggi," tukas Adji.
Dia menambahkan, dari data dan proyeksi beberapa lembaga dunia, saat ini terjadi pelemahan ekonomi di dunia. Meski dampaknya belum terasa sampai ke Indonesia, tapi harus diantisipaasi dengan baik. Jangan sampai saat pelemahan ekonomi itu mencapai puncaknya Indonesia akan goyah.
"Apapun adanya, bisnis dan pelayanan jasa di bandara harus tetap bejalan dengan baik. Kini saatnya kita harus profesional dan bersaing secara sehat dan kompetetif termasuk di bidang jasa kebandaraan yang ada," tegas Adji Gunawan.(helmi)