Jaga dan Rawat NKRI, Ditjen Hubla Tambah Kapal Perintis di Indonesia
Jumat, 02 Agustus 2019, 11:30 WIBBisnisNews.id -- Pembangunan sarana transportasi laut di lakukan guna memperlancar arus penumpang, barang dan jasa serta informasi seluruh ke penjuru Tanah Air terus dlakukan dengan optimal. Selain menambah kapal tol laut, Kemenhub melalui Ditjen Hubla juga menambah kapal-kapal perintis penumpang dan kapal feedernya atau rede dari daerah terpencil. Semua itu dilakukan Ditjen Hubla dalam rangka menjaga dan merawat NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Ditjen Hubla komit terus memperlancar roda perekonomian dan membantu distribusi logistik nasional serta memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka mewujudkan Wawasan Nusantara serta semakin meningkatkan ketahanan nasional,” kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut (Dirlala) Dr. Capt. Wisnu Handoko menyerima Kapal Rede kepada operator di Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara (Sulut), Jumat (2/8/2019).
Lebih lanjut, Dirlala menyebutkan, sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Perhubungan No.93/2013 tentang Penyelenggaraan Angkutan Laut, Pemerintah wajib menyelenggarakan angkutan laut perintis sebagai konsekuensi logis bagi negara kepulauan dalam rangka meningkatkan konektifitas antar daerah.
“Dengan media angkutan laut perinstis, akan dapat menyatukan Nusantara dan melaksanakan pemerataan pembangunan serta hasil-hasilnya,” jelas pejabat Kemehub itu saat dihubungi Bisnisnews.id Jumat.
Sampai dengan saat ini, papar dia, Kemenhub telah menyelenggarakan 26 kapal/ trayek PSO kapal penumpang PT. Pelni. Mereka itu, diantaranya 5 kapal menyinggahi pelabuhan di Provinsi Sulawesi Utara, yaitu KM. Dorolonda, KM. Labobar, KM Sinabung, KM. Tatamailau dan KM. Sangiang.
Untuk angkutan laut perintis, papar Capt Wisnu, saat ini ada 113 trayek, ada 4 kapal perintis dengan operator PT. Pelni pangkalannya ada di Provinsi Sulawesi Utara, yaitu KM. Sabuk Nusantara 69 dan KM. Sabuk Nusantara 70 di Pelabuhan Bitung serta KM. Sabuk Nusantara 95 dan KM. Sabuk Nusantara 109 di Pelabuhan Tahuna.
Sadangkan untuk program Angkutan Barang di Laut (Tol Laut), Provinsi Sulawesi Utara disinggahi oleh 3 kapal tol laut yaitu KM. Logistin Nusantara 1 untuk trayek H-1 yang merukapan kapal utama yang singgah di Pelabuhan Tahuna, dan kapal feeder KM. Kendhaga Nusantara 1 untuk trayek T-5 dengan pelabuhan pangkal di Tahuna dan KM. Kendhaga Nusantara 13 untuk trayek T-6 yang dengan pelabuhan pangkal Bitung.
Capt. Wisnu juga menambahkan, tidak semua daerah atau wilayah yang dilalui kapal-kapal tersebut, terdapat disinggahi kapal-kapal penumpang atau perintis. Maka dari pada itu diperlukan kapal penghubung atau disebut rede transport.
Kapal rede/ redee transport adalah suatu kapal yang didesain khusus sebagai feeder atau penghubung menuju pelabuhan-pelabuhan atau tempat-tempat yang tidak dapat disinggahi oleh kapal utama dikarenakan fasilitas pelabuhan yang belum lengkap, serta kedalaman alur dan kolam pelabuhan yang dangkal.(helmi)