Jelang Mudik Nataru, Ini Pesan Dirjen Hubdat Budi Setiyadi
Senin, 16 Desember 2019, 14:57 WIBBisnisNews.id -- Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menuturkan pihaknya mengimbau agar masyarakat terutama yang akan berwisata saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019/2020 menggunakan bus pariwisata agar memperhatikan tanda kelaikan dari Kemenhub.
Bila kendaraan belum memiliki tanda lolos pengujian rampcheck, Dirjen Budi menyatakan agar minta dilakukan penggantian kendaraan.
"Masyarakat hati-hati memilih mobil pariwisata kalau belum ada approval Ditjen Darat lebih baik menolak, daripada harga murah mobil tidak sehat," ujar Dirjen Budi di Jakarta, Senin (16/12/2016).
Ditjen Budi juga meminta agar para operator angkutan umum untuk meningkatkan pelayanannya dengan melakukan ramp check mandiri, supaya menumbuhkan rasa tanggung jawab.
Adapun, kendaraan yang belum lolos rampcheck tersebut harus memperbaiki kondisi kendaraannya sebelum diizinkan beroperasi.
QSementara, hasil ramp check terhadap 13.883 unit bus angkutan umum dengan sebanyak 5.412 unit tidak lolos pengujian menjelang musim puncak Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
Direktur Sarana Transportasi Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Sigit Irfansyah menutur pihaknya menargetkan ramp check sebanyak 15.000 unit bus di seluruh Indonesia.
Menurutnya, kendaraan yang tidak lolos uji rampcheck atau inspeksi keselamatan berkisar 5.412 unit dan penyebab tidak lolosnya tersebut teridi dari tiga skala, yakni, teknis, administrasi dan penunjang.
"Teknis itu saat rampcheck buku KIR mati, yang baru fungsinya ada juga lampu tak berfungsi dengan baik. Harus segera lakukan perbaikan KIR, dari jumlah yang tidak lolos ini mencapai 52 persen," terang Sigit.
Sementara itu, permasalahan administrasi berupa belum terdaftarnya kendaraan atau belum mendapatkan perpanjangan izin, jumlahnya mencapai 40 persen dari yang tidak lolos.
Kalau terkait penunjang, imbuh Sigit, hal itu aspek aksesoris seperti kotak P3K, kalau kekurangannya dari sini masih bisa diizinkan jalan. Sementara, pengujian dilakukan khususnya di lokasi wisata, kendaraan yang belum dan masih kekurangan mereka akan dimonitor perhubungan di daerah.
Titik Rawan Macet
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan, saat libur Nataru sebagian besar kendaraan akan bergerak dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Masyarakat diimbau untuk mengantisipasi kemacetan di area gerbang tol Cikampek Utama. "Berikutnya pintu tol arah Bandung di gerbang Kalihurip utama. Kita juga tempatkan petugas di tol elevated Jakarta-Cikampek, karena masih ada yang ragu-ragu mau ambil jalur mana," kata Dirjen Budi.
Dia melanjutkan, sejumlah lokasi rawan kemacetan dipicu oleh faktor jalan yang sempit, bottle neck atau penyempitan jalur hingga fenomena pasar tumpah. "Cirebon-Semarang potensi kemacetan di tol kecil, tapi di jalan nasional yang keluar arah Purwokerto," terang Dirjen Budi.
Dia melanjutkan, pihaknya mengimbau yang keluar tol ke kabupaten Purbalingga, Kebumen jangan keluar di pejagan. Di situ jalannya sempit tak ada jalan alternatif juga. Bisa keluar di Pemalang," jelas Dirjen Budi.
Titik rawan macet lainnya adalah jalur Bandung-Nagreg hingga jalur Puncak. "Polres Bogor sudah sampaikan tanggal 31 Desember 2019 dan 1 Januari 2020 kendaraan dari Jakarta tak bisa lagi ke atas. Nanti teknisnya seperti apa kita lihat. Sehingga nanti masyarakat terinfokan dari jauh hari," tandas Dirjen Budi.(helmi)