KBS Terima Konsesi Pengelolaan Pelabuhan Cigading
Senin, 14 November 2016, 16:03 WIBBisnisnews.id-Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan serahkan pengelolaan konsesi Terminal Cigading Pelabuhan Banten kepada PT. Krakatau Bandar Samudera (PT. KBS).
Perjanjian konsesi tersebut ditandatangani Senjn (14/11/2016) oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banten Abdul Aziz, dengan Direktur Utama PT. Krakatau Bandar Samudera,Tonno Sapoetro. Dosaksikan Direktur Kepelabuhanan, Mauritz Sibarani.
PT. Krakatau Bandar Samudera (PT. KBS) merupakanBadan Usaha Pelabuhan yang telah mengelola Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) PT. Krakatau Seteel dan telah digunakan untuk melayani kepentingan umum di Cigading Pelabuhan Banten. Sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan di bidang Kepelabuhanan diatur bahwa penggunaan TUKS untuk melayani kepentingan umum dapat dilakukan setelah mendapat konsesi dari Penyelenggara Pelabuhan.
Dalam perjanjian konsesi ini disepakati bahwa PT. KBS akan mengkonsesikan empat dermaga dengan jangka waktu konsesi selama 75 tahun dan besaran konsesi 3% dari pendapatan bruto, di mana setelah masa konsesi berakhir fasilitas hasil konsesi akan diserahkan kepada pemerintah.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, A. Tonny Budiono, dalam sambutannya menjelaskan bahwa Terminal Krakatau Bandar Samudera yang lebih dikenal sebagai Terminal Cigading merupakan salah satu pelabuhan di Indonesia yang sedang berkembang pesat. Pelabuhan itu memiliki potensi besar dalam melayani kegiatan bongkar muat logistik yang merupakan pusat konsolidasi dan distribusi barang yang terletak di kawasan industri vital yang dapat dengan mudah diakses dari Provinsi DKI Jakarta maupun Provinsi Jawa Barat sehingga sangat dibutuhkan untuk menunjang pelayanan terhadap hinterland di sekitar wilayah tersebut.
" Dengan adanya kerjasama yang baik antara Pemerintah selaku regulator dengan Badan Usaha Pelabuhan (BUP) baik BUMN ataupun swasta murni diharapkan dapat semakin memberikan pelayanan yang efektif dan efisien untuk menekan waktu bongkar muat barang yang pada akhirnya dapat menurunkan biaya logistik," ungkap Dirjen Hubla.
Selanjutnya, Tonny juga berharap kerjasama ini akan berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar pelabuhan dengan penyerapan tenaga kerja serta usaha kecil yang akan memberikan nilai tambah ekonomi pada daerah sekitar.
" Semoga dengan adanya kemudahan dalam investasi swasta di bidang kepelabuhanan dapat mendorong pihak swasta lainnya untuk dapat membangun pelabuhan-pelabuhan umum lainnya sehingga tercipta kompetisi yang sehat di dalammeningkatkan pelayanan di bidang transportasi laut sekaligus dapat meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak dari sektor Kementerian Perhubungan," jelas Tonny.
Terminal Cigading pada awalnya digunakan untuk menyediakan fasilitas bongkar muat untuk semua bahan baku, produk, dan suku cadang PT. Krakatau Steel, namun sejalan dengan peningkatan kegiatan permintaan perlayanan jasa kepelabuhanan, saat ini PT. KBS telah mengelola kargo curah (bulk)baik berupa bahan baku bijih besi, curah kering seperti gypsum, gula, soya bean meal dan batu bara.