Kebijakan America First Buat Maskapai Teluk Gelisah
Senin, 13 Februari 2017, 01:18 WIB
Bisnisnews.id - Presiden AS mengatakan akan membantu penerbangannya bersaing dengan operator teluk, setelah CEO Delta, United dan American berharap Trump akan memblokir persaingan dengan maskapai teluk. Menanggapi hal itu, Emirates dan Qatar mengatakan mereka ingin mendukung perekonomian AS.
Sebelum CEO industri penerbangan AS bertemu Donald Trump di Gedung Putih pada hari Kamis (10/02), tiga besar operator - Delta, United dan American - merilis sebuah video yang menampilkan retorika populis Trump tentang penipuan perdagangan dan mengarahkan pemirsa ke situs web untuk kampanye perlindungan pekerjaan di Amerika.
Tiga maskapai besar AS mengatakan bahwa Emirates, Etihad Airways, dan Qatar Airways disubsidi oleh pemerintah Qatar dan Uni Emirat Arab. Ekspansi mereka ke pasar AS merupakan persaingan yang tidak sehat dan harus diblokir regulator.
" Operator Teluk telah menerima subsidi 50 miliar dollar lebih dari pemerintah mereka sejak 2004," kata mereka dalam surat ke Sekretaris Negara, Rex Tillerson.
" Kami yakin bahwa penting bagi pemerintah Trump menegakkan perjanjian Open Skies untuk memastikan bahwa perusahaan penerbangan AS memiliki kesempatan yang adil dan setara untuk bersaing di pasar internasional, sekaligus melindungi pekerjaan Amerika. "
Shaikh Ahmad Bin Saeed Al Maktoum, Presiden Penerbangan Sipil Dubai dan CEO Emirates Group, membela operasi maskapainya, dan mengatakan Emirates telah mendukung lebih dari satu juta pekerjaan di AS.
" Kami benar-benar ingin menciptakan lebih banyak pekerjaan dan mendukung perekonomian AS. Kami membawa hampir 4 ribu orang ke AS setiap hari. Kami menginvestasikan 140 miliar dollar dan mendukung lebih dari satu juta pekerjaan," katanya kepada CNNMoney.
Komentarnya muncul saat maskapai AS bertemu dengan Presiden Donald Trump untuk membahas strategi pertumbuhan dan potensi pemangkasan pajak, apalagi Trump adalah pendukung teguh proteksionisme dan kebijakan America First.
Dalam pertemuan tersebut, Trump mengatakan ia akan membantu penerbangan AS bersaing dengan operator asing, yang katanya disubsidi oleh pemerintah mereka, menurut laporan Bloomberg.
Sementara CEO Qatar Airways, Al Baker, bersedia membuka buku keuangan dan mengatakan Presiden Donald Trump bisa membentuk sebuah komite khusus untuk melakukan pemeriksaan.
" Kami membuka rekening kami dan kami tidak menjalankan penerbangan seperti yang dituduhkan," katanya kepada CNNMoney.
" Buku keuangan kami terbuka dan Presiden Trump dipersilakan menunjuk dewan khusus untuk memeriksa ini," katanya.
Al Baker mengatakan, Trump yang sudah bertemu dengan CEO penerbangan Amerika pekan lalu, juga harus mendengarkan operator teluk dan bukan hanya 3 maskapai besar AS - Delta, United dan American.
Dia juga menyoroti fakta bahwa maskapai teluk telah mengikuti kebijakan America First untuk jangka waktu yang sudah lama.
" Sementara penerbangan AS menciptakan laba tertinggi dari maskapai manapun, mereka membeli pesawat dari produsen di luar AS, tapi kami terus membeli sejumlah besar pesawat dari produsen Amerika," katanya.
Sama seperti Sheikh Ahmed, ia juga mengatakan maskapai teluk membawa sejumlah besar orang ke AS dan telah menciptakan lapangan kerja. (marloft)