Kebutuhan Energi Melonjak, Pemerintah Lirik Nigeria
Kamis, 01 Juni 2017, 13:01 WIBBinisnews.id - Duta Besar RI untuk Nigeria, Harry Purwanto, mengatakan pemerintah tertarik untuk meningkatkan pembelian minyak mentah dari Nigeria.
Dia menyatakan hal ini di Abuja saat melakukan kunjungan kehormatan kepada Managing Director Grup Nigeria National Petroleum Corporation (NNPC), Maikanti Baru, kemarin (31/05/2017).
Purwanto mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan Pertamina untuk mengarahkan perhatiannya ke Nigeria dalam usaha memenuhi kebutuhan energi melonjak di Indonesia.
Dalam pernyataan pers yang ditandatangani oleh juru bicara NNPC, Ndu Ughamadu, menjelaskan bahwa seruan duta besar tersebut menandakan prospek melonjaknya pangsa pasar Nigeria di negara-negara berkembang Asia yang mencakup China dan India, setelah kehilangan penjualan minyak mentah ke AS karena kemajuan eksplorasi minyak serpih dalam beberapa tahun terakhir.
Pernyataan tersebut menambahkan bahwa walaupun Indonesia memproduksi 900 ribu barel minyak mentah per hari, 1,4 juta barel per hari konsumsi ditambahkan dengan 18 persen pasokan dari Nigeria dan 28 persen dari Arab Saudi.
Maikanti Baru menyambut baik pengembangan tersebut dan mengatakan NNPC tertarik untuk bekerja sama dengan Indonesia atas inisiatif mengganti kayu bakar dan minyak tanah dengan Liquefied Petroleum Gas (LPG) sebagai bahan bakar utama memasak.
Baru mengatakan perusahaan menyadari keberhasilan program substitusi minyak tanah di Indonesia dan ingin berkolaborasi untuk membantu Nigeria mencapai prestasi serupa.
Baru juga mengatakan NNPC ingin bermitra dengan Indonesia dalam bidang produksi bahan bakar nabati untuk diversifikasi dan memenuhi kebutuhan energinya.
Dia menantang Indonesia untuk berpartisipasi dalam putaran tender yang akan datang guna mewujudkan aspirasi mempertahankan kehadiran di sektor minyak dan gas Nigeria.
Sementara itu, Dubes RI mengungkapkan bahwa pemerintah melihat untuk mengangkat minyak mentah langsung dari Nigeria, dan bukan melalui pihak ketiga seperti yang saat ini terjadi.
Ia menambahkan Nota Kesepahaman mengenai kerja sama antara kedua negara sedang berjalan. (marloft)