Kemenhub dan Pemprov Jateng Tandatangani Kesepakatan Pengembangan Bandara Blora dan Karimunjawa Jepara
Sabtu, 19 Oktober 2019, 07:09 WIBBisnisNews.id -- Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melakukan kesepakatan bersama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Blora serta Pemerintah Kabupaten Jepara untuk membangun dan mengembangkan dua bandara yaitu Bandar Udara Ngloram, Blora dan Bandar Udara Dewadaru,Jepara Jawa Tengah.
Kesepakatan bersama berlangsung di Hotel Borobudur Jakarta, kemarin. Penandatangan kesepakatan yang disaksikan langsung oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dilakukan antara Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B. Pramesti dengan Plt Bupati Jepara, Dian Kritandi dan Bupati Blora Djoko Nugroho.
Menteri Budi Karya Sumadi dalam sambutannya mengungkapkan, kesepakatan bersama dalam pembangunan dan pengembangan kedua bandara merupakan wujud sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam rangka membangun Bandara Ngloram, Blora dan Dewadaru, Jepara.
“Kita tau bahwa pemerintah saat ini sedang intensif melakukan pembangunan infrastruktur untuk konektivitas di banyak daerah. Daerah yang dibangun pastinya memiliki kriteria sendiri, seperti pembangunan dan pengembangan di dua bandara ini,” kata Menteri Budi.
Menhub Budi mencontohkan, untuk pembangunan Bandar Udara Dewadaru sangat diperlukan, karena wilayah Karimunjawa, Jepara memiliki potensi wisata yang potensial untuk dikembangkan. Diharapkan Pemda dapat melihat dengan seksama potensi wisata dan mengoptimalkan pemanfaatannya untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke wisata Karimunjawa," jelas Menhub lagi.
Sementara Bandar Udara Ngloram, Blora juga layak dikembangkan, karena memiliki daerah tambang minyak dan gas bumi. Jumlah traffic penumpang akan meningkat dari dan kembali ke daerah lain, sehingga sangat memudahkan investor, memudahkan aksesbilitas dari daerah Cepu, Blora dan Bojonegoro.
“Untuk itu, pemda diharapkan dapat bersinergi dalam penyediaan lahan dan penyelesaian masalah tanah, mengingat bila permasalahan lahan belum terselesaikan, maka pembangunan tidak dapat dilaksanakan,” harap Menhub Budi.
Daerah Migas dan Wisata
Sementara, Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B. Pramesti mengatakan, ada yang spesial dalam kedua bandara yang akan dibangun salah satunya menggunakan desain dari hasil karya anak negeri yang pemenangnya dilakukan melalui sayembara.
“Pembangunan dan pengembangan kedua bandara juga harus memenuhi unsur utama yaitu keselamatan, keamanan dan kenyamanan bagi pengguna jasa transportasi udara,” tutur Polana.
Polana menambahkan, rencana pembangunan Bandar Udara Ngloram dilakukan seiring makin berkembangnya industri migas di kawasan Blora dan sekitarnya setelah adanya eksploitasi migas Blok Cepu. “Kehadiran Bandar Udara Ngloram bertujuan untuk membantu memperlancar mobilisasi orang dan barang terkait dengan adanya kegiatan pertambangan ” tandas Dirjen Polana.(helmi)