Kemenhub Gelar Diklat Kepelautan Gratis di Bandar Lampung
Senin, 17 Februari 2020, 16:52 WIBBisnisNews.id -- Kementerian Perhubungan melaksanakan kegiatan Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM) tentang keselamatan transportasi bagi masyarakat kurang mampu yang bertujuan agar masyarakat dapat meningkatkan kompetensi dan keterampilan.
Diharapkan, bisa mendapatkan lapangan pekerjaan serta meningkatkan taraf hidup setelah bekerja nantinya, serta membudayakan dan meningkatkan keselamatan transportasi sehingga dapat meminimalisir kecelakaan dalam bertransportasi.
Bertempat di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Propinsi Lampung, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Panjang bekerjasama dengan Potiteknik Pelayaran Banten menyelenggarakan Diklat Pemberdayaan Masyarakat kepada awak kapal penangkap ikan tradisional (nelayan) dan awak kapal wisata tradisional berupa _Basic Safety Training_ Kapal Layar Motor (BST KLM) sekaligus penerbitan Surat Keterangan Kecakapan berlayar sejauh 30 Mil (SKK 30 Mil).
DPM mulai berlangsung pada tanggal 17 Februari 2020 yang dibuka langsung oleh Kepala KSOP Kelas I Panjang, Andi Hartono. Dalam sambutannya, Andi mengatakan kepada para peserta pelatihan agar dapat memanfaatkan Diklat ini untuk menambah ilmu dan pengetahuan sebagai bekal melaut.
“Pahami apa yang diberikan instruktur dan pelatih selama pelatihan berlangsung, semoga ilmu yang diperoleh dalam pelatihan ini bermanfaat dan memberikan nilai tambah serta meningkatkan kualitas dan taraf hidup serta kesejahteraan” ujar Andi saat pembukaan Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM) tentang keselamatan transportasi di Bandar Lampung, Senin (17/2/2020).
Andi berpesan kepada Jajaran Pemerintah Daerah setempat agar dapat membantu melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi serta memberikan masukan terhadap lulusan Diklat Pemberdayaan Masyarakat ini.
Andi mengimbau kepada jajaran pimpinan Instansi Maritim se-Provinsi Lampung untuk turut memperhatikan masyarakat kurang mampu melalui kegiatan yang memberi nilai tambah bagi kelangsungan kesejahteraan masyarakat, seperti membuat program Corporate Social Responsibility (CSR) berupa pembagian _life jacket_ atau jaket pelampung keselamatan kepada para awak kapal tradisional.
Sebagaimana diungkapkan dalam kesempatan terdahulu bahwa target jumlah peserta pelatihan di tahun 2020 ini sebanyak 1.000 peserta, dan untuk tahap awal di bulan Februari ini sebanyak 588 peserta yang terbagi dalam 2 gelombang yakni Gelombang Pertama tgl 17-21 Februari 2020 dan Gelombang Kedua pada 24-28 Februari 2020.
“Hari ini pada Gelombang Pertama kami mendiklatkan sebanhyak 312 perserta pelatihan, dan sisanya minggu depan pada Gelombang 2, sehingga diharapkan target jumlah peserta dapat terselesaikan dalam semester I ini, namun kami tetap membuka pendaftaran kepada masyarakat, jika memang diperlukan dan jumlah peminatnya banyak."
Tak tertutup kemungkinan kami akan menambah kuota jumlah peserta pelatihan” ucap Andi. "Yang utama nelayan harus mampu menyelamatkan diri sebelum orang lain, untuk itu selama tiga hari ke depan kita bekali nelayan dengan pelatihan basic safety.
Selain itu, Dirinya berharap agar para nelayan bisa jadi bagian dari mitra kita insan maritim untuk terlibat menjaga wilayah laut Indonesia khususnya Provinsi Lampung. “Keselamatan nelayan, tambahnya, perlu ditingkatkan karena menyangkut kelangsungan hidup dan dapat meningkatkan taraf kesejahteraan nelayan,” tandas Andi.(elm/helmi)