Kemenhub Siapkan Strategi Tol Laut 2020, Via Strandarisasi Dan Transparansi Biaya Logistik
Kamis, 16 Januari 2020, 19:38 WIBBisnisNews.id -- Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) cq Ditjen Perhubungan Laut (Hubla) telah menyiapkan berbagai strategi melalui standarisasi dan transparansi biaya logistik guna meningkatkan efektifitas dalam pemanfaatan program tol laut tahun 2020.
Dirjen Perhubungan Laut yang diwakili oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut (Dirlala) Capt. Wisnu Handoko menjelaskan, Kementerian Perhubungan telah merencakan untuk melaksanakan sosialisasi ke berbagai daerah terutama di Wilayah Indonesia Timur salah satunya untuk mensosialisasikan kembali program tol laut jilid II.
"(Tol laut) Jilid II ini tentunya harus berbeda dibandingkan dengan sebelumnya, saya selalu mengatakan bahwa tol laut ini adalah laboratorium logistik kita, karena disana kita bisa memperbaiki sistem logistik kita agar dapat berjalan dengan baik," katanya mantap.
"Perhatian Bapak Menteri Perhubungan Budi Karya dan Dirjen Perhubungan Laut Agus Purnomo terhadap tol laut ini sangat luar biasa, dimana hampir setiap minggu kita mengadakan rapat pimpinan untuk melaporkan progress tol laut," ujar Capt. Wisnu Handoko saat memberikan sambutan dan pengarahan pada acara sosialisasi Strategi Peningkatan Pemanfaatan Tol Laut di Manado, Kamis (16/1).
Lebih lanjut, Capt. Wisnu mengungkapkan bahwa Ia telah menyiapkan strategi peningkatan pemanfaatan program tol laut logistik khususnya di tahun 2020 melalui 5 aspek, yaitu Sumber Daya Manusia (SDM), Digitalisasi, Kapal, Pelabuhan dan Sistem Logistik.
Pertama, terkait SDM, Capt. Wisnu mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada Pemerintah Daerah, gerai maritim dan rumah kita, serta menggelar Bimbingan Teknis IMRK (Informasi Muatan Ruang Kapal) dan aplikasi LCS (Logistic Comunication System).
Kedua yaitu aspek digitalisasi. Ia mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan tracking, IMRK-LCS-Phiniship, Data Analisis Zebrax, serta dengan Gojek dan Grab. "Ini bukan sekedar membangun infrastruktur digital, tetapi juga masalah culture kita berlogistik dengan baik, dan kita tidak membebani ini kepada 1 ekosistem, tetapi Pemerintah sebagai agen perubahan yang mendorong," tutur Capt. Wisnu.
"Terkait isu digitalisasi, kami sudah bekerjasama dan berdiskusi dengan berbagai aplikasi, termasuk dengan Gojek dan Grab, kita juga sangat tertarik," sambung pelaut senior ini.
Selain itu, terdapat aspek penambahan kapal, dimana dilakukan juga penambahan trayek, pola subsidi, kepastian jadwal kapal, menggunakan Kapal Negara, BUMN, dan Swasta. Sedangkan untuk aspek sistem logistik, Ia berusaha untuk meningkatkan transparansi harga.
"Kuncinya adalah bagaimana kita mentransparansi biaya kemudian bagaimana kita menstandarisasikan biaya supaya ada suatu kepastian, dan dari sisi kami bagaimana performa kapal ini bisa kita jaga begitu juga pelabuhan," tanda Capt. Wisnu.(helmi)