Kesulitan Suku Cadang, 15 Armada Garuda Indonesia Group Masuk Daftar Tunggu Perawatan
Selasa, 06 Mei 2025, 09:33 WIB
BISNISNEWS.id - Maskapai Garuda Indonesia Group hadapi kesulitan pengadaan suku cadang pesawat untuk melakukan perbaikan dan pergantian suku cadang armadanya
Perawatan rutin tersebut terus didorong untuk tetap mengoptimalkan produksi.
Saat ini ada 15 unit armada Garuda Indonesia Group yang masuk daftar tunggu untuk dilakukan perawatan rutin dan pergantian suku cadang. Yakni, satu pesawat Garuda Indonesia dan 14 pesawat Citilink.
Direktur Teknik Garuda Indonesia Rahmat Hanafi mengatakan, seluruh proses perawatan armada tersebut direncanakan dilaksanakan tahun ini.
Perawatan rutin terhadap 15 armada tersebut berupa proses heavy maintenance, termasuk penggantian suku cadang untuk kembali siap beroperasi.
.
Proses heavy maintenance sendiri diperlukan guna memastikan standar keselamatan dan kelaikan terbang tetap terjaga pada seluruh pesawat yang akan dioperasikan.
Kesulitan mendatangkan suku cadang saat ini bukan hanya dialami Garuda Indonesia tapi juga dihadapi hampir seluruh pelaku industri penerbangan, sehingga menyebabkan pelaksanaan heavy maintenance membutuhkan waktu yang lebih panjang.
" Kami terus mendorong optimalisasi kapasitas produksi di tengah tantangan industri penerbangan global, khususnya dinamika rantai pasok suku cadang pesawat yang kini melanda hampir sebagian besar pelaku industri transportasi udara dunia," jelas Rahmat, dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi, Selasa (6/5/2025).
Terkait optimalisasi kapasitas produksi, Garuda Indonesia sejak akhir tahun 2024 juga telah mendatangkan empat armada narrow body yakni Boeing 737-800NG (PK-GUF dan PK-GUG). Sementara itu dua lainnya (PK-GUH dan PK-GUI) mulai beroperasi pada kuartal II 2025.
Langkah ini sejalan dengan pemulihan permintaan dan peningkatan trafik penumpang pasca pandemi serta pertumbuhan sektor pariwisata nasional.
" Optimalisasi kapasitas produksi ini yang kedepannya akan terus kami selaraskan dengan outlook kinerja perusahaan sesuai dengan pertumbuhan demand pasar, guna memastikan penguatan landasan kinerja usaha dapat senantiasa terjaga secara berkelanjutan," jelas Rahmat,
Garuda Indonesia optimis dapat terus bertransformasi menjadi maskapai yang agile dan berdaya saing, menghadirkan layanan udara yang aman dan andal bagi masyarakat. (Syam)