Khawatir Keselamatannya, PM Libanon Undur Diri
Sabtu, 04 November 2017, 23:00 WIBBisnisnews.id - Perdana Menteri Libanon, Saad Hariri mengumumkan pengunduran dirinya hari Sabtu 4 November karena cengkraman Iran terhadap negara tersebut dan ancaman terhadap hidupnya.
"Saya mengumumkan pengunduran diri saya dari jabatan perdana menteri," katanya dalam sebuah pidato yang disiarkan dari Arab Saudi oleh jaringan berita Al-Arabiya.
"Saya merasakan plot yang diam-diam menargetkan hidup saya," kata Hariri.
Perdana menteri yang dua kali berkuasa, dimana ayahnya Rafik dibunuh saat memegang jabatan yang sama pada tahun 2005, menuduh Iran dan sekutunya Hizbullah mencari hegemoni di wilayah tersebut.
Pengunduran diri politisi Sunni itu terjadi kurang dari setahun setelah pemerintahannya, yang menjadi sayap politik Hizbullah.
"Iran mencengkram nasib negara-negara kawasan. Hizbullah adalah lengan Iran, tidak hanya di Lebanon tapi juga di negara-negara Arab lainnya," katanya.
"Dalam beberapa tahun terakhir, Hizbullah telah menggunakan kekuatan senjatanya, membiarkan mereka tanpa pilihan kecuali menerima," katanya, membaca sebuah pidato dari balik meja
Hizbullah adalah sekutu Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam perang Suriah melawan kelompok ISIS dan gerakan oposisi bersenjata.
Ia menikmati dukungan luas dari Iran dan satu-satunya partai Lebanon yang boleh menyimpan senjata setelah perang sipil 1975-1990.
Arsenalnya telah tumbuh secara eksponensial dan sekarang melampaui angkatan bersenjata bangsa itu sendiri.
Mereka mengklaim bahwa ini adalah satu-satunya benteng kredibel terhadap negara tetangga Israel dan penolakannya untuk melucuti senjata adalah inti politik utama di Lebanon.
Dari AFP, anggota Hizbullah telah dituduh atas pembunuhan 2005 dalam sebuah ledakan bom mobil besar-besaran terhadap Rafik Hariri, tokoh dominan lanskap politik pasca perang Lebanon. (marloft)