Konflik Yerusalem Reda, AS Rencanakan Perdamaian Timur Tengah
Sabtu, 16 Desember 2017, 16:26 WIBGedung Putih akan memperbarui upaya untuk mencapai kesepakatan damai Israel-Palestina, kata beberapa pejabat pada hari Jumat 15 Desember.
Pejabat senior pemerintah mengatakan upaya untuk mendorong proses akan dihidupkan kembali secepatnya pekan depan, dengan harapan kemarahan pada Trump akan mereda.
Trump pada 6 Desember mengumumkan kebijakan Amerika setelah jeda puluhan tahun, yang secara efektif mengabaikan klaim Palestina di Kota Suci.
Keputusan tersebut telah memicu kecaman diplomatik yang hampir universal dan demonstrasi mematikan di wilayah Palestina.
Presiden Palestina Mahmud Abbas yang menghadapi prospek sejarah sebagai pemimpin yang kehilangan Yerusalem, mengambil langkah dramatis untuk membatalkan pertemuan yang direncanakan dengan Wakil Presiden AS Mike Pence.
"Kami mengerti bahwa orang-orang Palestina mungkin memerlukan sedikit masa tenang, tidak apa-apa," kata seorang pejabat administrasi senior seperti dikutip dari AFP.
"Jelas beberapa minggu terakhir di kawasan tersebut bereaksi terhadap keputusan Yerusalem," kata seorang pejabat administrasi senior kedua. "Kami telah melihat banyak emosi yang telah ditunjukkan pada hal itu."
"Perjalanan Pence adalah bagian dari akhir bab itu dan awal bab berikutnya. Kami masih terus fokus pada proses perdamaian dan bagaimana kita akhirnya membawa situasi itu ke sebuah kesimpulan."
"Kami akan siap saat rakyat Palestina siap," kata pejabat pertama. (marloft)