Konvensi Perhumas ke-20 di Yogyakarta Hasilkan 5 Rekomendasi Sektor Kehumasan
Senin, 16 Desember 2019, 12:34 WIBBisnisNews.id -- Konvensi Nasional Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS) ke-20 di Yogyakarta memberikan lima rekomendasi di sektor kehumasan sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah dalam mewujudkan Visi, “Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul, Indonesia Maju”.
Kelima rekomendasi tersebut yaitu, pertama, SDM humas harus beradaptasi dengan perubahan di era digital society 5.0. Kedua, Pemerintah diminta untuk lebih memperhatikan keragaman kearifan lokal atau local wisdom untuk menjadi bagian dari penciptaan SDM Unggul, Indonesia Maju.
Ketiga, mengintegrasikan kearifan lokal dengan kemajuan teknologi digital. Keempat, membangun kekuatan local brand secara solid di tengah serangan merk global. Kelima, kolaborasi antarsektor untuk saling mendukung kemajuan SDM Indonesia.
Ketua Umum BPP PERHUMAS, Agung Laksamana mengatakan kelima rekomendasi tersebut menuntut SDM humas memiliki kemampuan digital, wawasan global, berorientasi bisnis, cepat tanggap dan pemahaman tentang kearifan lokal demi tercapainya Indonesia maju.
“Humas tidak bisa berdiri sendiri sehingga dibutuhkan kolaborasi antarsektor untuk bersama-sama mencapai SDM Unggul, Indonesia Maju. Sebagai humas, kita juga harus menyebarkan optimisme dan berita positif tetang capaian bangsa ini. Humas adalah #IndonesiaBicaraBaik,” kata Agung dalam Konvensi Nasional Humas (KNH) di Hotel Sahid Yogyakarta, Senin, (16/12/2019) pagi.
Mengusung tema HUMAS 2020: Kearifan Lokal, Solusi Global (Local Wisdom, Global Solutions), KNH 2019 bertujuan menghasilkan titik temu dari usulan-usulan untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan terampil di era digital society 5.0.
Perhumas meyakini peran SDM humas dalam sosialisasikan keunggulan yang dimiliki Indonesia kepada dunia sangat vital dalam mendorong tercapainya “SDM Unggul, Indonesia Maju”.
Agung mengatakan bahwa peran-fungsi profesi humas saat ini semakin kompleks dengan berkembang pesatnya media digital dan teknologi artificial intelligence (AI), hiruk pikuk informasi serta ketidakpastian hoax dan fake news.
Di sisi lain, tambah Laksamana, Indonesia memiliki keistimewaan dengan beragamnya kearifan lokal yang dapat menjadi nilai tambah dalam penciptaan strategi kreatif bidang komunikasi.(helmi)