Korut Kecam Latihan Militer AS - Korsel Senin 4 Desember
Minggu, 03 Desember 2017, 21:08 WIBBisnisnews.id - Korea Utara hari Minggu 3 Desember mengecam Amerika Serikat dan Korea Selatan sebagai penghasut saat malam latihan udara bersama terbesar mereka, dengan mengatakan bahwa hal itu dapat memicu perang nuklir.
Komentar tersebut disampaikan saat Penasehat Keamanan Nasional Gedung Putih, H.R McMaster memperingatkan kemungkinan "meningkatnya" perang dengan Korea Utara.
Latihan kewaspadaan 5 hari itu melibatkan sekitar 230 pesawat termasuk pesawat tempur siluman F-22 Raptor dan akan dimulai Senin 4 Desember, lima hari setelah uji coba rudal balistik antar benua (ICBM) Korut.
"Ini adalah provokasi terbuka dan terbuka terhadap Korut, yang dapat menyebabkan perang nuklir kapanpun," katanya dalam sebuah editorial di surat kabar partai berkuasa Korea Utara, Rodong, pada hari Minggu.
"AS dan bonekanya Korea Selatan disarankan untuk mengingat bahwa latihan militer yang menargetkan Korea Utara akan sama bodohnya dengan tindakan yang memicu penghancuran diri mereka sendiri," katanya.
Komentar tersebut dipublikasikan sehari setelah kementerian luar negeri Pyongyang menuduh Trump mengemis untuk perang nuklir dengan mengadakan latihan udara sembrono.
McMaster mengatakan kemungkinan perang dengan Korea Utara meningkat setiap hari.
"Saya pikir ini meningkat setiap hari, yang berarti bahwa kita dalam perlombaan untuk bisa memecahkan masalah ini," katanya di sebuah forum pada hari Sabtu (2/12).
"Ada banyak cara untuk mengatasi masalah konflik bersenjata, tapi ini adalah sebuah perlombaan karena Korut semakin dekat dan tidak banyak waktu yang tersisa," katanya.
Korut mengatakan rudal Hwasong-15 yang diluncurkan pada hari Rabu (29/11) dapat dianggap sebagai hulu ledak super besar yang mampu menyerang seluruh daratan AS. (marloft)