KSOP Kotabaru Dukung TNI AL Tanam Mangrove Terbanyak Versi MURI
Selasa, 08 Oktober 2019, 08:53 WIBBisnisNews.id -- Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Kotabaru-Batulicin mendukung dan ikut berpartisipasi dalam Gerakan bersih pantai dan penanaman bibit mangrove yang digagas Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Kotabaru bersama masyarakat Maritim. Penanaman bibit mangrove oleh TNI AL serentak di seluruh wilayah Indonesia dalam rangka HUT TNI Ke-74 dan memecahkan “Rekor Muri” Penanaman Mangrove Terbanyak.
Kegiatan Bakti sosial bersih Pantai dan penanaman 4.500 bibit mangrove (Rhizophora Mangle) dilakukan di pesisir pantai desa Setarap Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan.
Kepala KSOP Kelas III Kotabaru -Batulicin (KB-BL), Capt. M. Hermawan memberikan apresiasi terhadap langkah yang dilakukan pihak Lanal Kotabaru dengan penanaman magrove tersebut.
"Ini upaya menyelamatkan lingkungan laut dan alam secara keseluruhan, langkah itu juga sebagai wujud kepedulian TNI AL memberikan pendidikan terhadap masyarakat betapa pentingnya menyelamatkan laut," ujar Capt. Hermawan.
Gerakan ini, menurut Hermawan, harus dilakukan rutin oleh seluruh masyarakat maritim baik instansi pemerintah maupun perusahaan swasta di sektor transportasi laut untuk menumbuhkan rasa kepedulian terhadap lingkungan maritim mengingat negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki garis pantai terpanjang nomor 2 (dua) di dunia dengan panjang 99.093 km.
“Kalau bukan kita siapa lagi yang menyelamatkan lingkungan laut . Apa yang kita lakukan saat ini merupakan warisan untuk generasi berikutnya, anak cucu kita harus merasakan indahnya laut bumi pertiwi,” ujar Capt. Hermawan.
Sementara itu, Komandan Lanal Kotabaru Letkol Laut (P) Guruh Dwi Yudhanto mengatakan bahwa kegiatan bakti sosial bersih pantai dan penanaman bibit mangrove ini dilaksanakan oleh TNI AL. Aksi serentak di seluruh wilayah Indonesia dalam rangka HUT TNI Ke-74 telah memecahkan “Rekor Muri” Penanaman Mangrove Terbanyak.
Dengan kegiatan ini, diharapkan dapat membantu merehabilitasi lahan mangrove yang rusak dan memberi kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya hutan mangrove karena keberadaan hutan mangrove mempunyai keistimewaan dalam berbagai hal, baik dari aspek fisik, ekologi dan ekonomi.
Menurut Guruh, kegiatan tersebut merupakan bentuk keterlibatan TNI Angkatan Laut dalam Gerakan Revolusi Biru (Blue Revolution), yaitu sebuah gerakan besar secara drastis untuk mengubah pola pikir atau “mind set” bangsa Indonesia untuk berorientasi ke laut. Tujuannya adalah: “Membangun Identitas Manusia Maritim Indonesia”.
“Mangrove secara fisik merupakan tanaman yang mempunyai akar yang banyak dan batangnya juga kokoh sehingga mampu mencegah ombak dan abrasi laut, dari sisi Ekologi Mangrove mampu berfungsi sebagai penyaring polusi air dan udara selain itu mangrove juga sebagai habitat tempat hidup dan berkembang biaknya berbagai jenis ikan dan biota laut,” tutup Guruh.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan cq. Ditjen Perhubungan Laut telah melakukan aksi gerakan bersih laut dan pantai serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 12 September 2019 dengan tema "Laut Bersih Bikin Baper" yang berhasil tercatat sebagai rekor MURI dan rekor Dunia untuk gerakan serentak membersihkan laut dengan lokasi terbanyak.(helmi)