Kurangi Kepadatan di Jalur Selatan, Disiapkan Gate Tol Alternatif di Km 148
Rabu, 11 Maret 2020, 16:55 WIBBisnisNews.id -- Kementerian Perhubungan cq. Ditjen Hubdat bersama pihak terkait, Korlantas Polri, Ditjen BIna Marga dan sejumlah Pemda mulai mempersiapkan angkutan Lebaran (Angleb) 2020 mendatang. Rakor Angleb digelar di Bandung, yang diprediksi menjadi titik awal kepadatan arus mudik, khususnya melalui lintas pantai selatan Jawa.
Dirjen Hubdat Budi Setiyadi menjelaskan, saat angleb 2020 nanti akan disediakan alternatif gate tol yang dapat mengurangi beban lalu lintas di gerbang tol Cileunyi pada Km 148 keluar di Gede Bage dan Km 149 keluar di Gelora Bandung Lautan Api. Masalah ini nanti akan dikoordinasikan Direktur Lalu Lintas Ditjen Hubdat Sigit Irfansyah.
“Yang jelas kami di lapangan nanti aku mengoordinasikan atau memikirkan manajemen rekayasa lalu lintas apa yang akan kita lakukan untuk mengurangi konflik-konflik yang ada sehingga kapasitas jalannya bertambah. Kalau saat Lebaran nanti Cileunyi sudah terlampau padat, mobil dari arah pintu tol Cileunyi bisa diarahkan ke Buah Batu dan keluar di Cijapati namun tidak direkomendasikan untuk kondisi malam," kata Dirjen Budi lagi.
Baca Juga
Masalah ini, jelas dia, nanti akan dikoordinasikan dengan Dirlantas Polda Jabar. "Yang akan kami lakukan intinya adalah mengurangi volume kendaraan dari Cileunyi sampai ke Nagreg kemudian Nagreg sampai Limbangan,” jabar Dirjen Budi.
Dirjen Budi juga mengimbau untuk dipersiapkan manajemen rekayasa lalu lintas yang permanen sebelum Lebaran supaya masyarakat mulai terbiasa melaksanakannya saat Lebaran nanti.
Menurutnya, dari mulai Cileunyi sampai dengan ke Cicalengka kondisi jalan memang nampak sudah cukup lebar tapi hambatan sampingnya begitu banyak mulai dari mobil parkir, kendaraan lawan arus, atau warung. Sementara pada pasar Limbangan ada permasalahan hambatan samping seperti angkot akibat tidak optimalnya sub terminal yang terpakai oleh kios dan warung.
Selain itu, menurut Dirjen Budi, di Simpang Cagak menuju Garut dan Tasikmalaya ada konflik perpindahan kendaraan antar lajur akan diatasi penambahan Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan (RPPJ) dan Variable Message Sign (VMS).
Dirjen Budi menyatakan nantinya di sekitar wilayah Limbangan akan ada pelebaran jalan hingga 2 meter ke samping sepanjang 20 km terlebih karena banyaknya hambatan samping di jalan seperti pedagang dan bus parkir. Hal ini untuk menambah kapasitas jalan sekitar pasar Limbangan.
“Ini butuh penanganan. Nanti kalau dibiarkan terus, nanti akan menjadi hambatan. Ini sebuah kesatuan, begitu ada pembangunan _underpass_ di Cileunyi menjadi sangat serius sekali. Selain penataan di Cileunyi, ada di Limbangan, saya sudah pernah diskusi dengan Dirjen Bina Marga apakah memungkinkan diletakkan _concrete barrier_ yang sifatnya permanen tapi tadi dampaknya akan sempit,” tandas Dirjen Budi.(nda/helmi)