Ledakan Lagi Di Kabul, Puluhan Tewas Dan Terluka
Kamis, 28 Desember 2017, 15:28 WIBBisnisnews.id - Sedikitnya lima orang tewas dan banyak lainnya luka-luka dalam beberapa ledakan di dekat kantor media dan masjid di Kabul pada hari Kamis 28 Desember, kata beberapa pejabat.
Tidak ada klaim tanggung jawab atas serangan tersebut, yang terjadi beberapa hari setelah seorang pembom bunuh diri membunuh enam warga sipil dalam sebuah serangan di dekat kompleks agen intelijen di Kabul.
"Ada dua ledakan, kami masih belum tahu target serangan tersebut, namun Badan Suara Afghanistan berada di wilayah serangan tersebut," kata juru bicara kementerian dalam negeri Najib Danish.
Dia mengatakan 5 orang telah terbunuh dan 21 terluka, namun menambahkan bahwa jumlah korban kemungkinan akan berubah.
Seorang pejabat rumah sakit mengatakan kepada TV lokal bahwa 18 orang yang terluka telah dibawa ke sana.
"Lima korban luka berada dalam kondisi kritis dan dokter kami berupaya menyelamatkan nyawa mereka," kata Sabir Nasib, kepala rumah sakit Istiqlal.
Foto yang diposkan di halaman Facebook Badan Suara Afghanistan menunjukkan puing-puing dan mayat terbaring di tanah.
Media Afghanistan sebelumnya telah ditargetkan oleh militan.
Pada bulan November sebuah serangan terhadap penyiar Afghanistan Shamshad TV di Kabul, yang diklaim oleh kelompok ISIS, menyebabkan setidaknya satu orang tewas dan dua lusin lainnya luka-luka.
ISIS juga mengklaim serangan hari Senin terhadap agen mata-mata Direktorat Keamanan Nasional.
Ini adalah serangan terbaru yang diklaim oleh kelompok jihadis Timur Tengah di Kabul, yang dalam beberapa bulan terakhir telah menjadi salah satu tempat paling mematikan untuk warga sipil.
Bahaya di kota tersebut telah meningkat sejak 31 Mei ketika sebuah bom truk besar meledak dekat kantor diplomatik, menewaskan sekitar 150 orang dan melukai sekitar 400 lainnya, kebanyakan warga sipil.
Dilansir dari berita AFP, ISIS telah memperluas kehadirannya di Afghanistan sejak pertama kali muncul di kawasan ini pada tahun 2015 dan meningkatkan serangannya di Kabul, termasuk instalasi keamanan dan minoritas Syiah di negara tersebut. (marloft)