Makin Lancar, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated Segera Beroperasi Tahun Ini
Senin, 23 September 2019, 07:29 WIBBisnisNews.id -- Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan pengoperasian jalan tol layang (elevated) Jakarta Cikapek (Japek) yang merupakan jembatan terpanjang di Indonesia ini diharapkan dapat mempercepat perjalanan Jakarta – Bandung. Selama ini, jalan tol Japek menjadi titik kemacetan yang paling parah dari Jakarta menuju ke arah timur.
“Untuk itu harus dipersiapkan strategi agar distribusi pengguna jalan tol Jakarta-Cikampek bisa merata lewat di atas dan di bawah. Ditambah lagi, jika pekerjaan konstruksi sudah selesai, maka pekerjaan yang mengganggu perjalanan pun sudah tidak ada. Jadi asumsi kita paling tidak 30 menit s.d 1 jam bisa bertambah lebih cepat,” jelas Budi Karya usai meninjau pembangunan protek tol Jaoek elevated di Bekasi, kemarin.
Dalam kunjungan itu, Menhub Budi Karya Sumadi didampingi oleh Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi dan Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono serta manajemen T Jasa Marga, Tbk mengunjungi proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated yang ditargetkan segera beroperasi.
Distribusi Sekitar 40-50%
Sejalan dengan hal tersebut, Direktur Operasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur juga menjelaskan target lalu lintas harian rata-rata (LHR) Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated. “Dengan LHR 70.000 kendaraan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting, maka kami targetkan ada distribusi sekitar 40-50% dari angka tersebut yang akan naik ke jalan tol layang."
Masalah ini, menurut dia, yang sedang intens kami bahas dengan Pemerintah terkait dengan sistem pengoperasiannya. Dikatakan Surbakti, pihaknya mengusulkan sistem tarif terintegrasi agar masyarakat dapat mudah memilih sesuai kebutuhan mau lewat atas atau lewat bawah,” ujar Subakti.
Selanjutnya, Menhub Budi Karya menegaskan, agar operator jalan tol Japek Elecated agar memperhatikan keselamatan dan keamanan pengguna jalan diperhatikan lebih serius karena Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated yang minimal berada di ketinggian 6 meter di atas jalan tol di bawahnya.
“Persiapkan skenario apapun yang mungkin terjadi di atas jalan tol ini sehingga ketika beroperasi kita sudah siap dengan antisipasi tindak lanjutnya. Jalan tol ini sepanjang 36 Km tidak ada rest area, walaupun memang sudah disiapkan beberapa mitigasi risiko yang sudah disiapkan oleh operator jalan tol,” tandas Menteri Budi.(helmi)