MBS Menangkal Upaya Mengadu Domba Arab Saudi Vs Turki Terkait Pembunuhan Jurnalis Khashoggi
Kamis, 25 Oktober 2018, 10:44 WIBBisnisnews.id - Kematian Jurnalis dan Kolomnis Washington Post Khashoggi berbuntut panjang dan terus memanas.
Jurnalisn yang diketahui dibunuh beberapa hari setelah memasuki
Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober, yang akhirnya diakui Riyadh bahwa dia dibunuh.
Bahkan Amerika Serikat (AS) ikut bersuara lantang. Melalui Menteri Luar Negeri-nya, Michael Pompeo mengatakan Washington telah mengidentifikasi beberapa pejabat pemerintah Saudi termasuk pejabat keamanan yang diyakini terlibat dalam pembunuhan Khashoggi.
Kecurigaan AS itu ditindaklanjuti Washington dengan mencabut vis 21 warga Saudi yang diduga terlibat dalam pembunuhan tersebut
Menyikapi pernyataan Menlu AS, Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) berjanji akan menegakan keadilan terhadap para pelaku pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Seperti diberitakan, Khasoggi adalah jurnalis yang rajin mengkritik kebijakan kerajaan. MBS menjamin kasus dugaan pembunuhan ini tidak akan berujung retaknya hubungan pohak kerajaan Arab Saudi dan Turki.
Dalam kasus pembunuhan yang menjadi sorotan internasional itu MBS mengecam keras. Dikatakan, kejahatan keji yang tidak bisa dibenarkan dan para pelakj lembunuhan akan dibawa ke pengadilan atas bantuan Turki.
Bahkan dalam forum Future Investment Initiative di Riyadh Rabu (24/10/2018) putra Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud ini mengatakan beberapa pihak mencoba memanfaatkan momen menyakitkan untuk mendorong keretakan hubungan antara Riyadh dan Ankara.
"Saya ingin mengirim pesan kepada mereka; Anda tidak akan dapat melakukan hal itu selama kita memiliki seorang raja bernama Salman bin Abdulaziz dan seorang putra mahkota bernama Mohammed bin Salman dan seorang presiden Turki bernama Erdogan," katanya, seperti dikutip Al Jazeera, Kamis (25/10/2018).
Kata MBS dua negara, Saudi dan Turki telah bekerjasama untuk menghukum pelaku dan keadilan berada di atas segalanya. Selain itu dikatakan selama Rajan Salman masih berdiri tegak dan putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman masih ada tidak akam ada hasutan dan hububgan dengan Turki.tetap.terjaga dengan baik.
Kata MBS tidak ada keretakan, dan ini akan dibuktikan pada seluruh dunia, bahwa kedua negara bekerja sama umenghukum semua pelaku.
Informasi kain menyebutkan Presiden Erdogan dilaporkan telah berbicara dengan Raja Salman melalui telepon sebelum sang raja pidato di konferensi bisnis tersebut. Ini adalah pertama kalinya kedua pemimpin itu berbicara sejak Khashoggi menghilang pada 2 Oktober.
Di Timur Tengah, para sekutu Arab Saudi tetap mendukung Riyadh. Namun negara-nehara di Barat terus menekan dan memknta oenjelasan kasus pembunuhan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Khasoggi datang ke konsulat untuk memperoleh dokumen perceraian dengan mantan istrinya sebagai syarat untuk menikahi tunangannya, seorang perempuan Turki bernama Hatice Cengiz.
Untuk membendung isu yang.terus bergulir belum lama ini pihak kerajaan Arab Saudi merilis video, dimana Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) pertemuan dengan Dewan Urusan Ekonomi dan Pembangunan di Jeddah pada Selasa, 29 Mei 2018.
Kemunculan video dan ditayangkan CNN dan stasiun televisi kerajaan Arab Saudi menunjukan situasi di internal kerajaan kondusif. (Syam S)