Melalui Kredit Multiguna, MTF Siap Berdayakan UKM Nasional
Sabtu, 07 Maret 2020, 07:39 WIBBisnisNews.id -- PT Mandiri Tunas Finance (MTF) komit untuk dan berkembang bersama masyarakat. Anak usaha Mandiri Group ini ukan hanya membiayai pembelian kendaraan, juga mengembangkan segmen usaha lain, terutama pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM).
Salah satu produk MTF yang trennya terus naik adalah kredit multiguna, Cash Aja. Selama ini, penggunaan pembiayaan dari MTF ini didominasi untuk modal kerja serta untuk renovasi rumah. "Prosesnya cepat, mudah dan bisa digunakan sesuai kebutuhan customer," kata Dirut MTF Arya Suprihadi di Jakarta.
Menghadapi kondisi yang "kurang kondusif" saat ini, MTF ke depan bukan hanya fokus pembiayaan kendaraan baik penumpang atau niaga serta alat berat. "Banyak segmen usaha lain yang bisa digarap, dan cukup menjanjikan. Sektor UKM menjadi fokus Pemerintah untuk terus digalakkan dan praktis membutuhkan dana segar dalam waktu cepat, mudah dengan skim paling menguntungkan," jelas Arya lagi.
Tetap Ada Peluang Usaha
Di Indoneia tetap banyak UKM, seperti usaha bidang kuliner, perdagangan, perbengkelan dan lainnya yang tetap tumbuh karena sesuai dinamika dan kebutuhan masyarakat. Secara makro, ekonomi Indonesia tetap tumbuh, termasuk di sektor UKM.
Sementara, mereka tidak semua didukung pembiayaan yang cukup. Dengan suntikan modal Rp5 juta -Rp10 juta sudah cukup untuk menggerakkan roda usaha mereka. "Disinilah MTF bisa masuk dan menggarapknya secara optimal," kata Direktur Keuangan MTF Armendra kepada BisnisNews.id.
Masyarakat Indonesia selama ini dikenal sebagai pekerja keras, ulet dan gigih. Dalam kondisi sulit sekalipun, selalu ada peluang usaha yang bisa digarap dan menjanjikan hasil optimal. "Peluang ini menjanji tantangan bagi MTF untuk membantu mengembangkan mereka dengan baik. Segmen pembiayaan kami Cash Aja bisa masuk kesana dan sesuai dengan kebutuhan mereka," aku Armendra.
Yang diperlukan untuk UKM ke depan, menurut dia, selain skim pembiayaan yang mudah dan cepat, juga memberikan asistensi atau pendampingan untuk mereka. Terutama dan manajemen pengelolan keuangan dan pemasarannya.
"Mengacu pada pengalaman selama ini, MTF optimis bisa membantu memberdayakan mereka. Banyak peluang usaha yang bisa digarap UKM nasional. Dan MTF siap membantu dan memfasilasi mereka para pelaku UKM itu," kilah Armendra.
Namun begitu, baik Arya atau Armendra sepakat, MTF akan tetap profesional, proaktif dan tingkat kehati-hatian yang tinggi. Dengan begitu, seluruh ketentuan OJK sebagai regulator akan tetap bisa dipenuhi secara optimal.
"Penyaluran kredit tetap disertai kehati-hatian dengan menjaga rasio kredit bermasalah tetap di level yang aman. Sampai tahun 2019 lalu, MTF sudah membuktikan mampu menyalurkan pendanaan dengan baik. Non Performing Loan (NPL) tercatat 0,75 persen, yang mengalami perbaikan dari posisi NPL tahun lalu sebesar 0,83 persen," tukas Arya.
Sepanjang tahun 2019, penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp28,8 triliun, naik 6,63 persen dibandingkan pembiayaan baru tahun 2018 sebesar Rp26,9 triliun. MTF juga mencatatkan perolehan pendapatan sebesar Rp3,44 triliun, naik 10,3 persen dibandingkan pendapatan tahun 2018 sebesar Rp3,12 triliun.
"Dilihat dari segmennya, pendapatan tersebut berasal dari 80,01 persen segmen retail dan 19,9 persen segmen fleet," tegas Arya.(helmi)