Menhub Ajak Pelaku Usaha Manfaatkan Angkutan Tol Laut
Kamis, 02 November 2017, 22:15 WIB
Bisnisnews.id - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, sesuai kebijakan pemerintah, program tol laut yang telah dilaksanakan saat ini sudah mengurangi disparitas harga di wilayah Timur Indonesia.
Namun, lanjut Menhub, ada beberapa tugas yang menjadi pekerjaan rumah (PR) dan harus juga diselesaikan, yaitu bagaimana mengangkut barang-barang dari Indonesia Timur ke Barat melalui tol laut.
"Berkaitan policy pemerintah khususnya di wilayah Indonesia Bagian Timur bahwasanya kita sudah ada tol laut. Melalui tol laut saat ini sudah terjadi disparitas harga berkurang," jelas Menhub saat menghadiri Rapat Koordinasi Hari besar Keagamaan 2017 dan Tahun Baru 2018 serta Sosialisasi kebijakan Perdagangan Dalam Negeri 2017, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta pada Kamis (2/11/2017).
Terkait kelanjutan program tol laut, ugkap Menhub Budi, pertama efisiensi pengiriman dan pendistribusian logistik melalui tol laut. Kedua membuat kepastian berdagang dan industri tertentu. "Kita akan create tentunya bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan," papar Menhub.
Hal senada juga disampaikan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Dikatakan, program tol laut menjadi peluang bagi pengusaha di daerah untuk mendistribusikan produknya.
"Sebenarnya cukup banyak produk-produk yang dihasilkan di kawasan timur yang dia tidak bisa keluar sehingga menjadi rusak dan tidak terjual karena masih beranggapan transportasinya mahal. Sekarang dengan adanya tol laut bisa menjadi peluang yang besar bagi pengusaha di daerah untuk bisa masuk," jelas Enggar.
Karena itu Enggar minta Kepala Dinas Perdagangan ikut mensosialisasikan tol laut. "Tolong Kepala Dinas Perhubungan sosialisasikan bahwa ini terbuka untuk segera memanfaatkan fasilitas atau kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah untuk bisa menggunakan tol laut," jelas Enggar.
Pada sisi lain Menhub Hudi mengakui, berdasarkan masukan dar para Kepala Dinas Perdagangan, banyak pelabuhan yanng kurang produktif.
"Saya banyak menerima masukan berkaitan dengan pelabuhan yang kurang produktif, tidak governance, harga kemahalan, dan tata cara yang kurang baik. Kita akan koordinasikan seperti di Kalimantan Timur kita bisa menurunkan harga 1 kontainer kemudian kita usahakan kapal yang balik membawa muatan sehingga membuat kapal menjadi ekonomis," terang Menhub.
Sedangkan untuk Sulawesi Utara akan dibuatkan jadwal untuk meningkatkan efektivitas pelabuhan, serta di kalimantan Utara dengan menambah subsidi angkutan dan membangun beberapa bandara di perbatasan. (Syam S)