Menhub Budi Dorong KAI Ikut Investasi Trolley Bus di Bali
Rabu, 29 Januari 2020, 08:35 WIBBisnisNews.id -- Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendorong PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk ikut berinvestasi dalam proyek pembangunan Trolley Bus yang akan menghubungan Bali Utara ke wilayah selatan atau sebaliknya.
Pendanaannya (Toley Bus di Bali) bisa melalui kerja sama dengan pihak swasta. Investasi yang dibutuhkan setidaknya sekitar Rp5 triliun. "Dia berharap proyek ini sudah mulai ditenderkan pada tahun 2021," kata Menhub Budi.
"Saya harapkan tahun depan sudah tender, sudah mulai. Nah kan kita mungkin 3-4 bulan menyelesaikan ini (study)," jelas Menhub Budi Karya lagi.
Baca Juga
Menhub Budi mengatakan Pemerintah bakal membangun trolley bus sebagai moda transportasi publik di Bali dengan panjang trase 75 Km. Trolley bus ini akan dibangun untuk mendukung konektivitas antara Bali bagian selatan dengan Bali bagian utara.
Rute trolley bus ini, papar Menhub Budi, akan mengarah ke lokasi Bandara Bali Utara yang juga direncanakan akan dibangun.
Menurut mantan Dirut AP II itu, trolley bus ini bisa berjalan lebih fleksibel di jalur yang tidak merata.
"Jadi seperti busway tapi di atasnya ada listrik. Kayak trem tapi pakai ban. Kalau trem pakai rel besi itu nggak bisa nanjak. Jadi ini juga ramah lingkungan, bisa menanjak, tidak menggangu tata ruang, itu yang jadi concern," bebernya.
Moda transportasi ini (trolley bus) mengacu ke sejumlah negara yang sudah menggunakannya. Budi melihat, negara-negara maju sudah mulai beralih ke trolley bus.
"Sekarang kalau ke seluruh Eropa tidak menggunakan trem lagi itu sudah menggunakan trolley bus. Relatif fleksibel, dia bisa menggunakan jalan biasa," beber putra Palembang itu.
Konektivitas di Bali tersebut Budi Karya menyebut ada beberapa alternatif. Seperti jalan tol, by pass, kereta api, atau LRT. Namun semua opsi tersebut mendapat sejumlah kendala untuk direalisasikan.
"LRT mahal, kereta api sulit karena menanjak, jalan tol dan by pass bisa merusak tata ruang di sekitarnya. Kalau kita buat semacam trolley bus dengan dedicated jalur, satu dia cuma 10-12 meter, biayanya relatif lebih murah," ungkap Menhub Budi.
Selain itu, kondisi geografis Bali yang penuh dengan tanjakan dan jalan menurun juga bisa diatasi dengan moda transportasi ini.
Sementara, trolley bus ini bisa berjalan lebih fleksibel di jalur yang tidak merata. "Jadi seperti busway, tapi di atasnya ada listrik. Kayak trem tapi pakai ban. Kalau trem pakai rel besi itu nggak bisa nanjak. Jadi ini juga ramah lingkungan, bisa menanjak, tak menggangu tata ruang, itu yang jadi concern," tandas Menhub Budi.(helmi)