Menurut IATA, Tahun 2017, Penerbangan Global Semakin Bergairah
Minggu, 18 Desember 2016, 09:49 WIB
Bisnisnews.id - Asosiasi Transportasi Udara Internasional (The International Air Transport Association / IATA) dalam keterangan tertulisnya menjelaskan, tahun 2017, penerbangan global akan semakin bergairah dengan perolehan keuntungan yang sangat signifikan atau sekitar 29,8 Miliar dollar AS dari perkiraan total pendapatan 736 milyar dollar AS.
Kalau benar prediksi IATA terbukti, maka ini adalah pertama dalam sejarah industri penerbangan selama tiga tahun berturut-turut. Dimana bisnis penerbangan mampu mengembalikan modal investasi sebesar 7,9 persen di atas biaya modal rata-rata 6,9 persen. Dan harus diakui bahwa kinerja terkuat terkonsentrasi di Amerika Utara.
IATA telah merevisi prospek profitabilitas industri penerbangan di 2016 menjadi 35,6 milyar dollar AS dari proyeksi Juni sebelumnya 39,4 milyar dollar AS. Hal ini disebabkan melambatnya GDP global dan meningkatnya biaya.
" Tahun 2016 ini kami mengharapkan laba bersih sebesar 35,6 milyar dollar AS. Meskipun kondisi akan lebih sulit dengan kenaikan harga minyak, industri diharapkan menghasilkan laba bersih 29,8 milyar dollar AS di 2017," kata Alexandre de Juniac, CEO dan Direktur Jenderal IATA.
Harga minyak tinggi jelas akan berdampak besar pada prospek 2017. Pada tahun 2016, harga minyak rata-rata adalah 44,6 dollar AS / barel (Brent) dan diperkirakan meningkat menjadi 55 dollar AS pada 2017. Hal ini akan mendorong harga bahan bakar jet dari 52,1 dollar AS / barel di 2016 menjadi 64,9 dollar AS / barel di 2017.
Faktor-faktor lain untuk tahun 2017 adalah permintaan stimulus harga minyak rendah akan melambat, pertumbuhan lalu lintas turun ke 5,1 persen dari 5,9 persen. Ekspansi industri juga melambat 5,6 persen dari 6,2 persen. Tingkat isian penumpang/load factor turun 79,8 persen dari 80,2 persen.
Dampak negatif dari rendahnya tingkat isian penumpang diharapkan akan diimbangi oleh penguatan pertumbuhan ekonomi global. GDP dunia diproyeksikan naik sebesar 2,5 persen tahun 2017 dari 2,2 persen di tahun 2016. Seiring dengan perubahan struktural dalam industri, GDP ini diharapkan dapat membantu menstabilkan bisnis kargo dan penumpang.
Prospek bisnis kargo di 2017 masih optimis. Volume industri kargo diperkirakan akan mencapai rekor 55,7 juta ton, naik dari 53,9 juta ton tahun 2016. Pendapatan industri diperkirakan meningkat sedikit menjadi 49,4 miliar dollar AS walau masih jauh di bawah level 60 miliar dollar AS yang pernah terjadi waktu tahun 2010-2014.
kata de Juniac,dari konektivitas, diharapkan sekitar 4 miliar wisatawan dan 55.7 milyar ton kargo di tahun 2017. Hampir 1 persen dari GDP global, sekitar 769 milyar dollar AS, dihabiskan untuk transportasi udara yang merupakan enabler penting ekonomi global.
" Dan pemerintahan, bagaimanapun juga, malah tidak membuat semua jadi lebih mudah. Tagihan pajak global menggelembung sebesar $123 milyar. Lebih dari 60% negara-negara menghambat visa perjalanan. Dan total pajak untuk tiket melebihi 230. Miliaran dolar terbuang untuk biaya langsung dan produktivitas hilang akibat infrastruktur yang tidak efisien. Tujuan IATA adalah bermitra dengan pemerintah untuk memaksimalkan manfaat sosial dan ekonomi konektivitas udara global," jelasnya.
Beberapa indikator kunci dari kekuatan konektivitas global pada tahun 2017 meliputi:
- Rata-rata biaya penerbangan diperkirakan menjadi 351 dollar AS.
- Tarif angkutan udara diharapkan menjadi 1,48 dollar AS / kg.
- Jumlah rute yang dilayani oleh penerbangan tumbuh sebanyak 18.429 pada tahun 2016.
- Nilai perdagangan diperkirakan menjadi 5,7 triliun dollar AS di mana kargo udara berkontribusi sekitar 35 persen dari total nilai perdagangan global.
- Pariwisata melalui transportasi udara diperkirakan tumbuh sebesar 5,1 persen menjadi 681 miliar dollar AS.
- Rantai pasokan yang didukung oleh penerbangan diperkirakan tumbuh sebesar 3,4 persen.
- Pengiriman 1.700 pesawat baru yang akan memperluas armada komersial sebesar 3,6 persen menjadi 28,700.
- Maskapai penerbangan diharapkan beroperasi untuk 38,4 juta penerbangan, naik 4,9%. (marloft/syam)