Merubah Wajah Penyamun Terminal Rajabasa
Minggu, 02 Juli 2017, 12:45 WIBBisnisnews.id-Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugiardjo mengatakan, pihaknya telah sepakat dengan Komite II Dewan Pimpinam Daerah (DPD) Provinsi Lampung meningkatkan image Terminal Rajabasa menjadi lebih baik.
Catatan Bisnisnews.id, terminal Rajabasa adalah satu dari sekian banyaknya terminal bus di Sumatera yang paling menyeramkan. Masuk terminal itu sama seperti masuk sarang penyamun.
Mulai dari sebagian besar pedagang asongannya, calo tiket bus, pencopet dan penjahat kambuhan lainnya seperti kompakan saling mendukung satu sama lain. Artinya, secara umum penumpang dari luar kota yang masuk ke terminal itu harus ekstra hati-hati dan kerap diselimuti rasa ketakutan.
Masyarakat, terutama pengguna jasa transoortasi umum tujuan Lampung dan Sumatera Selatan berharap banyak rencana itu benar-benar terwujud dan segera direalisasikan. Sehingga tidak ada lagi rasa ketakutan tiap kali transit ke terminal itu.
Sugiharjo dalam keterangan tertulisnya, yang diterima Bisnisnews.id Minggu (2/7/2017) berharap kedepannya kualitas pelayanan terminal itu dapat lebih aman dan nyaman.
"Kemenhub dan Pak Anang Prihantoro, anggota Komite II DPD Provinsi Lampung sama-sama sepakat ke depannya untuk meningkatkan image Terminal Rajabasa menjadi lebih baik," tegas Jojo, sapaan akrab Sugihardjo usai nengunjungi terminal Rajabasa Lampung untuk memantau kegiatan arus balik mudik kebaran.
Dalam kunjungannya Jojo mengatakan selama periode angkutan Lebaran seluruh moda angkutan penumpang baik udara, laut, dan kereta mengalami kenaikan tapi di moda bus mengalami penurunan. Menurutnya, untuk memperbaiki hal tersebut perlu dilakukan perubahan terhadap standar kualitas dan wajah terminal.
"Salah satu yang menjadi bahan evaluasi kami adalah bagaimana meningkatkan standar kualitas layanan di terminal bus. Kalau kita pakai contoh yang sederhana saja adalah bagaimana kita bisa merubah wajah pelayanan di terminal seperti di stasiun kereta," jelasny.
Dukatakan, bicara pelayanan seluruh simpulnya harus setara.Jika salah satu bagus satunya tidak bagus, maka itu artinya tidak itu tidak berarti apa-apa.
"Dulu di stasiun kereta juga seperti itu, sangat semrawut, orang masuk kereta tidak pakai tiket, orang naik di atas kereta tapi sekarang bisa tertib. Ini yang menjadi harapan bahwa kita akan menuju ke sana. Terminal bus harus bisa seperti stasiun kereta," kata Jojo.
Hal juga disampaikan Anang. Dia berharap setelah Terminal Rajabasa pengelolaannya sepenuhnya oleh Kementerian Perhubungan maka diharapkan akan terdapat peningkatan kualitas pelayanan dan pembangunan sarana prasarana terminal yang lebih baik.
"Pengelolaan terminal dapat seperti di bandara dan stasiun kereta api serta dapat diterapkan pembelian tiket dengan sistem online,"jelas Anang. (Syam S)