Mesjid Berusia 840 Tahun Diledakkan ISIS
Kamis, 22 Juni 2017, 17:59 WIBBisnisnews.id - ISIS meledakkan situs bersejarah terakhir di Mosul, masjid al-Nuri dengan ikon menara sender al-Hadba yang terkenal di abad ke-12 dimana pemimpin ISIS memproklamirkan kekhalifahan kelompok militan itu hampir tiga tahun yang lalu.
Ledakan tersebut menghancurkan satu lagi warisan budaya Irak yang tak ternilai harganya sekaligus mengirim pesan kepada pasukan koalisi pimpinan AS dan pasukan Irak yang menutup kubu terakhir ISIS di lingkungan Kota Tua Mosul.
Kementerian Pertahanan Irak mengatakan militan tersebut menggunakan bahan peledak yang ditanam di dalam bangunan pada Rabu malam (21/6/2017). Perdana Menteri Haider al-Abadi men-tweet hari Kamis 22 Juni 2017 bahwa penghancuran tersebut merupakan pengakuan para militan bahwa mereka kalah dalam pertarungan.
"Pemboman Daesh terhadap menara al-Hadba dan Masjid al-Nuri merupakan deklarasi resmi tentang kekalahan mereka," kata al-Abadi, akronim Arab untuk ISIS.
"Ini kejutan besar," kata Amir al-Jumaili, profesor di Akademi Arkeologi di Mosul kepada The Associated Press.
Masjid al-Nuri, yang juga dikenal sebagai Masjid Agung Mosul, adalah tempat pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi menyatakan kekhalifahan Islam pada 2014, tak lama setelah Mosul dikuasai oleh Militan. Menara sandar seperti Menara Pisa Italia itu telah berdiri lebih dari 840 tahun.
IS meledakkan masjid selama perayaan Laylat al Qadr yang tengah berlangsung, malam tersuci tahun ini bagi umat Islam yang memperingati malam Quran diturunkan ke Nabi Muhammad SAW selama bulan suci Ramadhan.
Pernyataan ISIS diposting online sesaat setelah Kementerian Pertahanan melaporkan perusakan masjid tersebut dan malah menuding serangan udara oleh Amerika Serikat atas hancurnya masjid dan menara masjid tersebut.
Koalisi yang dipimpin AS menolak klaim ISIS. Juru Bicara AS, Kolonel Ryan Dillon mengatakan pesawat koalisi tidak melakukan serangan di wilayah itu pada saat itu.
Pejuang ISIS awalnya berusaha menghancurkan menara tersebut pada bulan Juli 2014. Kaum militan mengatakan bahwa struktur tersebut bertentangan dengan interpretasi fundamentalis mereka terhadap Islam, namun warga Mosul berkumpul di daerah tersebut dan membentuk rantai manusia untuk melindunginya. IS telah menghancurkan puluhan situs bersejarah dan arkeologi di dan sekitar Mosul, dengan mengatakan bahwa masyarakat menyembah berhala.
Awal bulan ini, warga Mosul melaporkan bahwa para pejuang ISIS telah mulai menyegel daerah sekitar masjid tersebut. Warga mengatakan bahwa pejuang IS memerintahkan keluarga yang tinggal di daerah tersebut untuk pergi.
"Ini adalah kejahatan terhadap rakyat Mosul dan seluruh Irak, dan merupakan contoh mengapa organisasi brutal ini harus dimusnahkan," kata Jenderal Joseph Martin, komandan pasukan koalisi AS di Irak.
"Tanggung jawab kehancuran ini diletakkan tegak di ambang pintu ISIS," tambahnya.
Al-Jumaili, profesor arkeologi, mengatakan dia lama khawatir hancurnya masjid dan menara tak terelakkan.
"Itu adalah ikon terakhir untuk kota bersejarah Mosul dan simbol yang berharga," katanya. "Saya yakin warga Mosul tidak bisa tidur tadi malam." (marloft)