MTI Bilang Tol Laut T2 Berhasil Tekan Disparitas Harga
Selasa, 25 September 2018, 18:51 WIB 
                                    Bisnisnews.id  -  PT Multi Terminal Indonesia (MTI) atau IPC Logistic  menilai, mandat   sebagai koordinator  program tol laut T2 dari PT Pelindo II (Persero)  ruas  Pelabuhan Tanjung Priok-Tanjung Batu-Blinyu-Tarempa-Natuna-Midai-Serasan-Tanjung Priok, sukses.
Direktur Utama MTI, Agus Hendrianto, dalam keterangan tertulisnya,  Selasa (25/9/2018) mengatakan,  keberadaan PT MTI  bersama PT Pelni, PT SBN dan Perum Perindo serta BUMN lainnya dinilai sangat membantu Masyarakat Natuna terutama dengan penurunan harga barang beberapa komoditi. 
Diantaranya  beras turun  mencapai 10,71 lersen, Gula 21,88 persen, Tepung Terigu 42,86 persen, Mie instan 11.58 peesen dan semen 23.16 persen.
"Kami berharap agar jenis muatan tol laut Natuna dapat diperluas. Sehingga semakin banyak komoditi yang semakin terjangkau oleh masyarakat setempat," jelas Agus.
Menurutnya, , mandat PT Pelindo II  kepada MTI  diberikan berdasarkan penugasan dari Kementerian BUMN untuk melanjutkan kegiatan layanan program tol laut yang dinilai berhasil menekan disparitas harga barang di Kepulauan Natuna.
Sedangkan dalam bahasan MTI bersama perwakilan Kemenhub, PT SBN, Perum Perindo dan Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni mengenai progres Program Tol Laut di wilayah Natuna,  tsepakat untuk tetap melanjutkan dan mendukung perekonomian Natuna.
Sementara itu Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni menyampaikan apresiasi  kepada PT MTI dan  sejumlah BUMN  yang telah  hadir di Natuna.
Menurut Ngesti, kehadiran  MTI melalui program tol laut selain mampu
menurunkan harga kebutuhan bahan pokok juga mendongkrak daya beli masyarakat.
Harapannya agar program tol laut dapat terus berjalan untuk membantu masyarakat serta mensupport kegiatan perekonomian di Natuna, meskipun muatan kapal balik dari Natuna ke Jakarta masih belum maksimal.
"Program Tol Laut ke Natuna dan sentra logistik Rumah kita untuk membantu bahan pokok agar tidak terjadi inflasi dan kestabilanl bahan pokok tetap terjaga, mengingat sebelum adanya Program Tol Laut, pendistribusian bahan pokok dikuasai kapal-kapal pedagang yang menyebabkan harga tinggi," tuturnya. (Syam S)
                                
                                
            
 
             
                                 
                                 
                                 
                                 
                                 
                             
                             
                             
                             
                            