BPJS Ketenagakerjaan Raih Penghargaan Customer Service
Jumat, 23 September 2016, 22:02 WIB
Bisnsinews.id- Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan (BPJSTK), Agis Susanto meraih penghargaan ASEAN Social Security Association (ASSA) pada kategori Customer Service dalam perhelatan -33rd ASSA Board Meeting and Conference di Manila Filipina, Kamis (22/09/2016) lalu.
" Penghargaan ini merupakan suatu kebanggan bagi kami sekaligus juga merupakan cambuk bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas kami dari berbagai lini, seperti operasional, layanan dan program serta manfaat dari Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Indonesia/" Kata Agus.
ASSA merupakan sebuah organisasi yang menaungi 19 organisasi Jaminan Sosial di 10 negara ASEAN, termasuk diantaranya CPF Board dari Singapura, EPF dan SOCSO dari Malaysia, PhilHealth dan Social Security System dari Filipina ataupun Vietnam Social Security dari Vietnam. ASSA pertama kali didirikan pada tahun 1995 yang bertujuan untuk mendorong kerjasama regional di Bidang Jaminan Sosial dan menjadi wadah bagi para pemimpin institusi/ organisasi tersebut untuk bertukar informasi dan pengetahuan terkait isu jaminan sosial secara reguler.
ASSA mengapresiasi peningkatan kualitas pelayanan BPJSTK dalam bentuk penambahan akses elektronis, digitalisasi layanan dan peningkatan kualitas infrastruktur melalui kerjasama dengan mitra strategis. Pemanfaatan layanan digital seperti BPJSTK Mobile untuk transparansi pengelolaan dana dan fitur pengaduan peserta juga diapresiasi
Agus Susanto dalam presentassinya pada acara seminar sekaligus penganugerahan ASSA Recognition Award tersebut menyerukan kepada semua anggota ASSA memperhatikan pekerja sektor informal yang saat ini belum mendapatkan akses jaminan sosial ketenagakerjaan. Perlu dip[ahami, kata dia, sebagian besar pekerja informal adalah low income atau bisa dikategorikan sebagai pekerja miskin yang penapatannya hanya cukup untuk membiayai kebutuhan hidup sehari saja. Kebutuhan akan jaminan sosial belum menjadi prioritas bagi pekerja informal miskin. Pilihannya adalah apakah kelompok pekerja ini akan ditinggalkan begitu saja tanpa mendapatkan akses jaminan sosial.
Dalam inovasi sosial ini peran aktif masyarakat digerakkan
secara massif untuk memberikan kepedulian, kebersamaan dan empati kepada
pekerja informal miskin. Inovasi sosial ini diperkenalkan dengan skema GN
Lingkaran yaitu sebuah gerakan sosial yang mengajak korporasi maupun individu
untuk turun tangan membantu para pekerja rentan yang tidak mampu membiayai
sendiri iuran jaminan sosial karena penghasilan yang rendah.