Negara-Negara Asia Tenggara Bersiteru Atas China
Minggu, 06 Agustus 2017, 18:57 WIBBisnisnews.id - Negara-negara Asia Tenggara bersitegang pada hari Minggu 6 Agustus mengenai bagaimana kompromi menanggapi ekspansionisme China di Laut Cina Selatan, dengan Vietnam bersikap keras melawan namun Kamboja memihak Beijing, kata beberapa diplomat.
Perdebatan di antara para menteri luar negeri dari 10 anggota ASEAN di forum keamanan Filipina merupakan perjuangan menghadapi persaingan di laut yang sangat strategis.
Para menteri gagal untuk mengeluarkan sebuah pernyataan bersama setelah pertemuan pada hari Sabtu (5/8/2017) karena perbedaan dalam masalah laut, dan perundingan lanjutan pada hari Minggu 8 Agustus tidak mengakhiri persidangan, menurut dua diplomat yang mengatakan kepada AFP.
"Masih belum ada konsensus," kata salah satu diplomat tersebut, menambahkan perselisihan mengenai kata-kata tentang masalah laut telah menghentikan pernyataan bersama tersebut.
"Vietnam bersikeras, dan China secara efektif menggunakan Kamboja untuk memperjuangkan kepentingannya, namun Filipina berusaha untuk kompromi."
Vietnam bersikeras bahwa bahasa yang keras dimasukkan ke dalam pernyataan, mengungkapkan keprihatinan atas reklamasi lahan yaitu pulau buatan China di perairan yang diperebutkan.
Kamboja, salah satu sekutu China terkuat di ASEAN telah menolak keras, menurut diplomat yang terlibat dalam perundingan di Manila, disertai kutipan resolusi yang diajukan Kamboja hari Minggu 6 Agustus.
Klaim China tumpang tindih dengan anggota ASEAN lainnya Filipina, Malaysia dan Brunei.
"Suasananya masih sangat tegang karena kepentingan nasional Vietnam dan Kamboja yang kuat," kata diplomat tersebut. (marloft)