No Go Item, Pesawat Langsung digrounded, Kepala OBU: Keselamatan Tidak Bisa Ditawar-tawar
Minggu, 10 Februari 2019, 15:04 WIBBisnisnews.id - Pemeriksaan pesawat menjadi menjadi salah satu kegiatan utama Otoritas Bandar Udara (OBU) Wilayah IV Denpasar Bali yang dilakukan secara reguler dalam mencegah kecelakaan transportasi udara.
Ada 25 krireria yang wajib dipenuhi pesawat reguler sebelum mengangkut penumpang. Dari jumlah itu bila ditemukan ada kerusakan yang masuk dalam kategpri No Go Item, maka inspektur berhak menahan pesawat atau grounded sampai dilakukan perbaikan.
Kepala OBU Bandar Udara Wilayah IV Denpasar Bali Elfi Amir mengatakan, pemeriksaan rutin dilakukan untuk menjamin keamaman dan kenyamanan penerbangan. "Kami berwenang penuh menahan pesawat dan dilarang terbang bila di list terdapat No Go Item sampai dilakulan perbaikan, " tuturnya.
Elfi mencontohkan untuk temuan kerusakan yang masuk list No Go Item, diantaranya ada kerusakan fatal pada ban, seperti pecah, terkelupas atau temuan lain di bagian yang terkait langsung operasional pesawat.
Sebelum ada pergantian atau perbaikan, dia memastikan tidak akan menerbitkan surat izin terbang. "Kalau sudah diperbaiki kerusakannya dan diujicoba semuanya ready, clear, langsung diinformasikan ke tower untuk melakukan penerbangan," tuturmya.
Kendati demikian, kata Elfi ada juga temuan yang tercatat pada list yang tidak membahayakan penerbangan, tapi perangkat harus segera diganti atau Go Item.
Dia mencontohkan seperti roda pesawat sudah menipis, tapi secara teknis masih bisa dipakai untuk pendaratan berikutnya, pesawat masih tetap dizinkan untuk terbang dengan syarat, pada perhitungan landing dibandara berikutny, ban wajib diganti.
Pesawat-pesawat yang mengudara dijamin, sebelum terbang sudah memenuhi seluruh persyaratan (laik terbang). Walau diakui, kadang di perjalanan ada kerusakan karena berbagai sebab.
"Kalau dari bandara asal, seperti misalnya pesawat dari Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar Bali, saat diperiksa sudah laik terbang tapi diperjalanan ada kerusakan. Banyak faktor yang menyebabkan kerusakan, karena selama dalam perjalan ada cuaca dan beragam masalah," jelasnya.
Para petugas inspektorat maupun teknisi dari internal maskapai dalam melakukan pemeriksaan dan dimasukan dalam laporan, pasti sesuai prosedur. "Karena tidak ada petugas yang akan mencelakakan rekannya," kata Elfi.
Ada juga pesawat yang sudah siap terbang tapi saat keluar apron dan masuk landasan pacu terdeteksi ada gangguan, pilot bisa menentukan untuk kembali ke apron dan menurunkan penumpang untuk diganti dengan pesawat cadangan.
"Ini juga dilakukan untuk menghindari resiko kecelakaan selama dalam penerbangan," tuturnya.
Pesawat yang ada gangguan itu segera diperbaiki dan diuji terbang tanpa membawa penumpang. "Kasus sepertj ini memang ada, dan ketika terbang kami perintahkan untuk tidak membawa penumpang ( tes ) guna memastikan pesawat siap beroperasi membawa penumpang kembali," jelasnya. (Syam S)