Oni Febriarto Rahardjo Akhirnya Ditunjuk Sebagai Dirut PT BTN
Jumat, 30 Agustus 2019, 21:12 WIBBisnisnews.id - Tindak lanjut hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, akhirnya menunjuk Oni Febriarto Rahardjo sebagai Direktur Utama menggantikan Maryono.
Padahal dalam RUPSLB yang telah berlangsung Kamis (29/8/2019) Kementerian BUMN menunjuk Suprajarto sebagai Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk namun yang bersangkutan menolak, sehingga pemegang saham akhirnya menetapkan Oni Febriarto Rahardjo yang saat ini menjabat sebagai Direktur Commercial Banking.
Corporate Secretary Bank BTN, Achmad Chaerul dalam keterangan resminya Jumat (30/8/2019) menyatakan, manajemen Bank BTN menghormati keputusan mengenai perubahan pengurus perseroan. Hal itu, menurutnya merupakan kewenangan penuh dari pemegang saham.
Chaerul optimistis, formasi Direksi saat ini, dan peran Oni Febriarto Rahardjo sebagai Direktur Commerical Banking untuk menjalankan tugas Direktur Utama, bisnis Bank BTN tetap berjalan dengan baik.
Sebagai informasi, Oni Febriarto telah menjabat menjadi Direktur Commercial Banking sejak 24 Mei 2015. Karirnya sendiri di Bank BTN dimulai sejak tahun 1997.
Selain menunjuk Oni Febriarto sebagai Direktur Utama pemegang saham juga menunjuk Elisabeth Novie sebagai
Direktur Collection & Asset Management .
“Ibu Novie sudah lama menjadi bagian dari keluarga besar Bank BTN, beliau kompeten di bidangnya karena telah lebih dari 26 tahun bersama BTN dan sebelumnya pernah menjabat Kepala Divisi Asset Management. Kami yakin dengan posisi yang baru ini akan lebih fokus dalam berkontribusi pada perbaikan kualitas kredit dan akan mendorong kinerja Bank BTN lebih baik kedepannya,” papar Chaerul, Jumat (30/8/2019).
Sebagai perusahaan terbuka, Bank BTN taat azas dan sesuai dengan GCG akan menjalankan keputusan RUPSLB tersebut. Bisnis BTN tetap akan berjalan normal sesuai Rencana Bisnis Bank dengan dukungan seluruh pegawai BTN untuk menjalankannya.
Berdasarkan kinerja BTN Semester I 2019 tercatat Asset tumbuh 16,58% menjadi Rp312,5 triliun, Kredit dan Pembiayaan tumbuh 18,78% menjadi Rp251,0 triliun, Dana Pihak Ketiga sebesar Rp219,8 Triliun atau tumbuh 15,89%.
Bisnis perseroan tumbuh selama Semester I Tahun 2019 tercermin dari Pendapatan Bunga yang tumbuh sebesar 19,81% secara year on year dari Rp10,7 Triliun menjadi Rp12,8 triliun.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, perseroan masih berhasil mencetak Laba Bersih sebesar Rp1,31 triliun. Kinerja BTN secara umum berada diatas rata-rata industri. BTN masih mendominasi 39,6% pangsa pasar pembiayaan perumahan nasional dan 92,4 % pangsa pasar pembiayaan perumahan subsidi di Indonesia.
“Bank BTN masih berperan signifikan terhadap akses pembiayaan perumahan, khususnya dalam mendukung Program Sejuta Rumah, ini adalah misi besar pemerintah yang dititipkan kepada Bank BTN,” tuturnya. (Hedi Suryono)