Palestina Kesampingkan Rencana Perdamaian AS
Jumat, 22 Desember 2017, 23:34 WIBBisnisnews.id - Presiden Palestina Mahmud Abbas mengatakan pada hari Jumat 22 Desember bahwa dia tidak akan lagi menerima rencana perdamaian yang diajukan oleh Amerika Serikat.
Komentarnya di Paris terjadi beberapa jam setelah 128 anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa memilih menentang keputusan Presiden AS Donald Trump pada 6 Desember yang secara sepihak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Pergerakan itu terus bergema di Timur Tengah, dan diplomat Eropa pesimis tentang rencana perdamaian Trump yang sedang dipersiapkan dan akan dipresentasikan ke kedua belah pihak pada 2018.
Dua orang Palestina tewas pada hari Jumat saat para pemuda bentrok dengan tentara Israel di perbatasan Gaza, kata beberapa pejabat di sana.
Wakil Presiden AS Mike Pence menunda perjalanan yang akan dilakukannya ke kawasan itu minggu ini, setelah pemimpin Kristen Palestina dan Palestina menyatakan keengganan untuk menemuinya.
"Amerika Serikat telah terbukti menjadi mediator yang tidak jujur ??dalam proses perdamaian dan kami tidak akan lagi menerima rencana apapun darinya," kata Abbas dalam sebuah konferensi pers dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Macron mengulangi kutukannya terhadap keputusan AS mengenai Yerusalem, namun dia juga tidak mengakui Palestina secara sepihak.
"Orang-orang Amerika telah menyingkirkan diri mereka dan saya mencoba untuk tidak melakukan hal yang sama," kata Macron, sadar bahwa setiap langkah untuk mengakui Palestina akan memusuhi Israel. (Marloft)