PBB : Anti Presiden, Enam Tewas Di Kongo
Senin, 22 Januari 2018, 00:09 WIBBisnisnews.id - Enam orang tewas di Republik Demokratik Kongo pada hari Minggu 21 Januari, kata PBB, karena pihak berwenang melarang demonstrasi terhadap Presiden Joseph Kabila.
Saksi mata mengatakan pasukan keamanan melepaskan tembakan dan gas air mata di Kinshasa untuk membubarkan demonstran yang telah berkumpul setelah pemimpin gereja Katolik menyerukan demonstrasi damai massal melawan pemerintahan 17 tahun Kabila.
Misi pemelihara perdamaian PBB MONUSCO mengatakan enam orang tewas di Kinshasa dan 49 lainnya terluka dalam demonstrasi anti-Kabila.
Ditambahkan bahwa 94 orang ditangkap di seluruh negeri.
Seorang juru bicara kepolisian nasional mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa dua orang tewas di ibukota, sementara sembilan polisi terluka, dua di antaranya serius.
Dari dua orang yang tewas tersebut, seseorang ditembak dari dekat oleh seorang petugas polisi, juru bicara kepresidenan Yvon Ramazani mengatakan kepada AFP.
"Polisi ditangkap dan harus diadili," katanya.
Seorang gadis berusia 16 tahun meninggal setelah ditembak dari kendaraan lapis baja di pintu masuk sebuah gereja di daerah Kitambo di ibu kota.
Tindakan berdarah hari Minggu ini terjadi tiga minggu setelah demonstrasi serupa di Malam Tahun Baru berakhir dengan kekerasan mematikan, di mana panitia mengatakan belasan orang terbunuh.
Menteri pemerintah Felix Kabange Numbi mengatakan kepada AFP bahwa ratusan orang yang direkrut oleh pastor paroki Saint-Christophe mencoba memasuki tempat tinggalnya.
"Penjaga saya melepaskan tembakan peringatan sebelum datang bala bantuan yang menahan 145 orang," katanya.
Ketegangan juga dilaporkan di kota-kota besar Kisangani, Lubumbashi, Goma, Beni dan Mbuji Mayi. (marloft)