Pelayaran Disarankan Memanfaatkan Fasilitas DO Online
Sabtu, 14 Juli 2018, 18:32 WIBBisnisnews.id - Terminal bongkar-muat internasional di lima Pelabuhan Utama mulai menerapkan layanan Delivery Order (DO) online. Yaitu Pelabuhan Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Makassar dan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Chandra Irawan mengatakan fasilitas DO Online yang sekarang ini telah diterapkan pada 10 teminal itu dapat dimanfaatkan shipping line maupun pemilik barang .
“Terhitung sejak diluncurkan bulan Juni 2018 lalu, hingga saat ini data yang diterima untuk 10 terminal yang telah melakukan pelayanan menggunakan DO online sudah ada sebanyak 43,662 DO container release yang sudah diproses dan dilaporkan dari terminal ke Inaportnet,” kata Chandra.
Seperti diketahui, DO Online pada Inaportnet 2.0 merupakan aplikasi dari pemerintah untuk memonitor setiap DO Online yang telah diterbitkan dan pergerakan barang di setiap pelabuhan yang sudah masuk dalam sistem.
”Aplikasi DO online dapat digunakan baik untuk ekspor maupun impor. Untuk itu, Pemerintah mengharapkan agar peran serta stakeholder dan asosiasi untuk ikut mendorong anggotanya agar memanfaatkan dan mengimplementasikan DO Online ini,” kata Chandra.
Chandra mencontohkan, saat ini seperti yang telah dijalankan di Pelabuhan Tanjung Priok terkait DO Online telah dimanfaatkan untuk melayani ekspor – impor.
Ada di lima terminal yaitu JICT, TPK Koja, NPCT1, PT MAL dan TO3 dimana sistemnya sudah terkoneksi dengan shipping line (perusahaan pelayaran) dan cargo owner (pemilik barang) yang menjadi costumernya.
Dari data yang diterima, dari lima terminal di pelabuhan Tanjung Priok yang sudah melakukan pelayanan dengan DO Online dan sejak dari tanggal 24 Juni 2018 sampai 3 Juli 2018 tercatat sudah ada 23.767 DO kontainer rilis yang sudah diproses dan sudah dilaporkan datanya dari terminal ke inaportnet.
"Sejauh ini, pelaksanaan DO Online berjalan cukup baik karena sudah terkoneksi dan terintegrasi dengan baik ke sistem terminal operator maupun ke inaportnet,” kata Chandra.
Namun demikian Chandra juga menjelaskan bahwa implementasi aplikasi Inaportnet dan DO Online ini masih terus berjalan walaupun belum sepenuhnya sempurna tetapi pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Laut akan terus berusaha melakukan penyempurnaan serta pengembangan sistem yang lebih baik lagi.
“Kami menyadari bahwa implementasi aplikasi pada tahap awal ini, belum bisa langsung sempurna namun kedepan aplikasi tersebut pasti kita terus lakukan penyempurnaan, agar diperoleh hasil yang lebih baik lagi. Kementerian Perhubungan juga selalu terbuka dan siap menerima masukan dan kritikan dari masyarakat demi kemajuan dan perbaikan bersama," ujar Chandra.
Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowners’ Association (INSA), Carmelita Hartoto mendukung penuh penerapan layanan DO Online. Dia juga mendorong anggotanya memanfaatkan fasilitas itu untuk menghemat biaya operasional dan mempersingkat waktu.
INSA, ungkap Carmelita mengapresiasi kerja keras pemerintah yang telah menyediakan fasilitas Inaportnet dan DO Online. Kendati demikian Carmelita berharap perlunya beberapa penyempurnaan.
"Kami terus mendukung upaya Pemerintah, kendati demikian perlu dilakukan sejumlah perbaikan agar aplikasi tersebut berjalan sempurna dan tidak dipersoalkan oleh para pengguna jasa karena aplikasi ini masih baru dan akan terus disempurnakan," jelasnya. (Syam S)