Pemerintah Akan Benahi Tiga Bandara Terpadat di Jakarta, Bali dan Papua
Minggu, 04 Februari 2018, 18:13 WIBBisnisnews.id - Pemerintah akan menbenahi bandara di tiga lokasi terpadat. Yakni, Jakarta, Denpasar Bali dan Papua.
Di Jakarta, akan dipercepat pembangunan landasan pacu (runway) ketiga Bandara Soekarno-Hatta. Dengan adanya runway 3 ini, akan didapatkan pergerakan pesawat (movement) yang semakin tinggi yakni di atas 100 pergerakan pesawat per jam.
Runway 3 sepanjang 3000 meter itu kini dalam proses pembebasan lahan dan diperkirakan selesai April tahun ini. Sedangkan proses pembangunan sendiri telah dimulai dengan pembangunan taksi way yang akan menghubungan runway 3.
"Kalau sekarang maintenance, sambil dipergunakan sehingga dilakukan dengan window time yang pendek. Kalau nanti ada runway 3 begitu ada suatu maintenence dapat dipakai 2 runway sedangkan yang satu di maintenance. Karena Jakarta adalah ibukota kita harus pastikan proses maintenance itu harus berlangsung dengan baik,” jelas Menhub, usai rapat dengan Dirjen Perhubungan Udara dan Perum AirNav di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu, (3/2/2018).
Kata Menhub Budi, rapat itu mendengar rencana improvement dari Airnav di tiga lokasi. Yaitu Jakarta, Bali dan Papua. Ini karena tiga lokasi ini adalah lokasi yang penting dengan tingkat kepadatan yang tinggi.
Sedangkan untuk di Bali, dikembangkan untuk persiapan menghadapi IMF Meeting bulan Oktober. Sejumlah perbaikan yang dilakukan Angkasa Pura I seperti perbaikan parking stand dan pengaturan pergerakan pesawat yang lebih baik. Sehingga diharapkan pergerakan pesawat di Bandara Ngurah Rai yang tadinya 28 menjadi 35 pergerakan.
Pada pertemuan IMF Meeting nantinya, pergerakan pesawat diperkirakan 100 movment per hari. Berdasarkan perhitunhan, oada hari H IMF Meeting akan ada pergerakan pesawat hingga 300 movement .
"Sebenarnya tidak ada masalah mengenai movement itu sendiri, tapi kita memang akan mendayagunakan pesawat-pesawat yang round atau menginap, tidak mungkin kita memarkir pesawat," jelas Menhub.
Karenanya ada beberapa bandara di sekitar Bali yang akan dipergunakan. Ini memang suatu hal yang penting karena hari-hari itu adalah hari yang penting untuk promosi pariwisata khususnya di Bali.
Menhub juga menginstruksikan semua penerbangan dalam negeri yang ke Bali pada acara tersebut, menggunakan pesawat berbadan lebar (wide body).
“Kita lakukan dengan wide body. Sehingga, ruang-ruang itu bisa dipakai. Pada acara tersebut pesawat-pesawat kecil mungkin jangan ke Bali dulu, gunakan pesawat yang lebih besar,” ujar Menhub.
Jika di Jakarta dan Bali ini berkaitan dengan level of service, maka menurut Menhub yang ada di Papua adalah level of safety. Menhub berujar bahwa masalah safety di Papua belum maksimal.
Menhub menyampaikan bahwa di Papua selain meningkatkan alat-alat, membuat rute dan lain sebagainya, maka juga harus menggunakan dua bandara lain yakni Timika dan Dekai sebagai titik berangkat ke bandara-bandara lainnya. (Syam S)