Pemerintah Rencana Investasi Di Dua Ladang Iran
Sabtu, 18 Februari 2017, 15:53 WIBBisnisnews.id - Pemerintah akan memperkuat komitmen untuk mengembangkan sektor energi dengan Iran, termasuk investasi bidang minyak di negara itu, menurut Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar (17/02).
Arcandra menegaskan bahwa perusahaan energi milik negara, PT Pertamina, siap untuk berinvestasi di dua ladang minyak di Iran dan akan mengajukan proposal segera.
" Komitmen di sektor energi termasuk rencana Pertamina untuk berinvestasi di sana dan impor gas," katanya setelah rapat koordinasi yang membahas rencana kunjungan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ke Iran.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution berencana untuk mengunjungi Iran sebagai tindak lanjut kunjungan Presiden Joko Widodo ke negara itu di Desember 2016.
Direktur bisnis hulu Pertamina, Syamsu Alam, menyatakan bahwa National Iranian Oil Companys (NIOC), anak perusahaan dari Nasional Iran Selatan Oil Company (NISOC) mengadakan pembicaraan tentang rencana investasi di bidang minyak Ab-Teymour dan Mansouri.
Syamsu menegaskan bahwa usulan tersebut akan disampaikan saat kunjungan Darmin Nasution nanti pada tanggal 25 Februari.
"Pada 11 Februari, kami mengadakan pembicaraan dengan NIOC. Pada hari Minggu, kami akan berbicara lagi," katanya.
Pertamina dan NIOC sebelumnya telah menandatangani komitmen melaksanakan studi awal dua ladang minyak raksasa di Iran, Ab Teymour dan Mansouri, yang memiliki cadangan minyak 5 miliar barel. NIOC telah menawarkan dua ladang minyak itu ke Pertamina.
Direktur pengadaan PLN, Supangkat Iwan Santoso, mencatat bahwa Indonesia juga menawarkan investasi di sektor kelistrikan Iran, terutama pengembangan generator dan peningkatan kapasitas peralatan industri, untuk mendukung produksi dalam negeri.
" Invetasi IPP (Independent Power Producer) meliputi pembangkit listrik termal dan terbarukan dan peningkatan kapasitas untuk peralatan industri untuk mendukung produksi dalam negeri. Keduanya penting selain layanan pemeliharaan," menurut pengamatannya.
Supangkat mengingatkan bahwa sejumlah investor dari Iran juga telah menyatakan minat untuk terlibat dalam proyek-proyek energi listrik 5 miliar dolar. (*)