Pemimpin Militer Jadi Menteri, Kabinet Baru Dikecam
Jumat, 01 Desember 2017, 23:13 WIBBisnisnews.id - Presiden baru Zimbabwe, Emmerson Mnangagwa, mendapat kecaman pada hari Jumat 1 Desember karena memberikan posisi menteri kepada dua sekutu militer, mempertahankan tokoh-tokoh tua dari era Mugabe serta menyingkirkan oposisi.
Mnangagwa memberikan posisi kunci kepada dua perwira tinggi militer, termasuk Sibusiso Moyo, seorang jenderal yang mengumumkan pengambilalihan militer agar Mugabe terlempar dari kursi kepresidenan.
Menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan Kamis malam (30/11), Moyo ditunjuk sebagai menteri luar negeri sementara komandan angkatan udara, Perence Shiri menjadi menteri tanah dan pertanian. Dua posisi penting terkait kontroversi perebutan tanah dari petani kulit putih hampir dua dekade yang lalu.
Pengamat secara tajam mengkritik kabinet tersebut dan banyak orang Zimbabwe cemas, namun pemerintah mempertahankan pilihannya.
"Penyebaran anggota senior militer ke kabinet sangat mengejutkan," kata Piers Pigou dari think tank yang berbasis di Brussels, International Crisis Group (ICG).
Pengangkatan mereka menunjukkan tentara telah mendapat banyak berpengaruh dalam pemerintahan, mereka akan mulai mendominasi pemerintahan," kata Abel Esterhuyse, profesor strategi Universitas Stellenbosch di Afrika Selatan,
Mnangagwa dilantik pada hari Jumat lalu (24/11) setelah pengambilalihan tersebut, yang menurut militer bukan bertujuan untuk kudeta terhadap Mugabe berusia 93 tahun.
Kabinetnya juga mempertahankan banyak wajah dari rezim Mugabe, termasuk menteri keuangan, Patrick Chinamasa, dan Menteri Dalam Negeri Obert Mpofu.
"Sebagian besar anggota kabinet baru berasal dari penjaga tua," kata ilmuwan politik Universitas Zimbabwe, Eldred Masunungure.
"Intinya ini seperti meletakkan anggur tua di botol baru," kata juru bicara Gerakan Perubahan untuk Demokrat Obert Gutu.
Namun, Mnangagwa menyingkirkan tokoh yang telah mendukung istri Louis Mugabe dalam upaya menggantikan suaminya. (marloft)