Pengguna Angkutan Umum Rendah, 10 - 13 Persen, Inilah Penyebabnya ....
Kamis, 22 Februari 2018, 14:55 WIBCatatan Ringan
Bambang Prihartono
*) Kepala Badan Penyelenggara Transportasi Jabodetabek (BPTJ) yang juga Komut PT PELNI
Bisnisnews.id - Tahun 2018 aglomerasi Jabodetabek dengan populasi sekitar 30 juta orang menghasilkan jumlah perjalanan sebesar 48 juta orang/hari. Sekitar 70 persen jumlah perjalanan ini didominasi oleh pengguna sepeda motor dan mobil, sedangkan pengguna angkutan umum berkisar diangka 10-13 persen.
Salah satu penyebab rendahnya pengguna angkutan umum adalah kesediaan sarana dan prasarana angkutan umum massal yang masih terbatas di wilayah Jabodetabek.
Saat ini Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), bersama pemerintah daerah wilayah Jabodetabek dan operator angkutan umum mencoba melakukan 'Pull Policy' berupa penyediaan pelayanan angkutan umum massal dengan membangun light rapid transit (LRT), mass rapid transit (MRT, kereta Bandara serta mengembangkan jaringan Bus Rapid Transit (BRT) TransJakarta & TransJabodetabek, JRConnexion dan JAConnexion.
Strategi pull policy dilakukan dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas angkutan umum massal ini, tidak serta merta langsung meningkatkan angka penumpang yang diangkut atau passenger load factor (PLF) angkutan umum. Perlu waktu terjadinya pergeseran (shifting) dari pengguna kendaraan pribadi ke angkutan umum.
Contoh saat ini load factor kereta bandara sekitar 30 persen dari kapasitas harian yang tersedia dengan headway 30 menit dan ini tentu perlu terus ditingkatkan.
Peningkatan integrasi pelayanan dengan BRT yang sedang dilakukan saat ini oleh pemerintah pusat dan daerah diharapkan mampu memperbaiki load factor hingga 70 persen. Nantinya saat load factor melebihi 70 persen, peningkatan frekuensi pelayanan perlu dilakukan oleh operator misalnya 15 menit sekali.
Selain itu untuk mendorong terjadinya shifting pengguna kendaraan pribadi ke angkutan umum, kedepannya dimungkinkan disediakan lajur khusus angkutan umum dijalan tol sehingga waktu tempuh pengguna angkutan umum dapat lebih cepat dibanding pengguna kendaraan pribadi.()